Cerita Sex Ngentot Setelah Kencan Bersama Teman Satu Kos

Cerita sex dewasa - Walaupun bulan ini penuh dengan kesibukanku, aku termasuk orang yang sangat susah untuk dapat mengontrol keinginan seks atas wanita. Pengalaman ini kualami beberapa hari sebelum bulan-bulan sibukku yang lalu di tempat kost. Di tempat kost kami berlima dan hanya ada satu-satunya cewek di kost ini, namanya Sari. Aku heran ibu kost menerima anak perempuan di kost ini. Oh, rupanya Sari bekerja di dekat kost sini.

Cerita Sex Ngentot Setelah Kencan Bersama Teman Satu Kos



Sari cukup cantik dan kelihatan sudah matang dengan usianya yang relatif sangat muda, tingginya kira-kira 160 cm. Yang membuatku bergelora adalah tubuhnya yang putih dan kedua buah dadanya yang cukup besar. Ahh, kapan aku bisa mendapatkannya, pikirku. Menikmati tubuhnya, menancapkan penisku ke vaginanya dan menikmati gelora kegadisannya.

Perlu pembaca ketahui, umurku sudah 35 tahun. Belum menikah tapi sudah punya pacar yang jauh di luar kota. Soal hubungan seks, aku baru pernah dua kali melakukannya dengan wanita. Pertama dengan Mbak Anik, teman sekantorku dan dengan Esther. Dengan pacarku, aku belum pernah melakukannya. Swear..! Beneran.

Kami berlima di kost ini kamarnya terpisah dari rumah induk ibu kost, sehingga aku dapat menikmati gerak-gerik Sari dari kamarku yang hanya berjarak tidak sampai 10 meter. Yang gila dan memuncak adalah aku selalu melakukan masturbasi minimal dua hari sekali. Aku paling suka melakukannya di tempat terbuka. Kadang sambil lari pagi, aku mencari tempat untuk melampiaskan imajinasi seksku.

Sambil memanggil nama Sari, crot crot crot.., muncratlah spermaku, enak dan lega walau masih punya mimpi dan keinginan menikmati tubuh Sari. Aku juga suka melakukan masturbasi di rumah, di luar kamar di tengah malam atau pagi-pagi sekali sebelum semuanya bangun. Aku keluar kamar dan di bawah terang lampu neon atau terang bulan, kutelanjangi diriku dan mengocok penisku, menyebut-nyebut nama Sari sebagai imajinasi senggamaku. Bahkan, aku pernah melakukan masturbasi di depan kamar Sari, kumuntahkan spermaku menetesi pintu kamarnya. Lega rasanya setelah melakukan itu.

Sari kuamati memang terlihat seperti agak binal. Suka pulang agak malam diantar cowok yang cukup altletis, sepertinya pacarnya. Bahkan beberapa kali kulihat suka pulang pagi-pagi, dan itu adalah pengamatanku sampai kejadian yang menimpaku beberapa hari sebelum bulan itu.

Seperti biasanya, aku melakukan masturbasi di luar kamarku. Hari sudah larut hampir jam satu dini hari. Aku melepas kaos dan celana pendek, lalu celana dalamku. Aku telanjang dengan Tangan kiri memegang tiang dan tangan kanan mengocok penisku sambil kusebut nama Sari. Tapi tiba-tiba aku terhenti mengocok penisku, karena memang Sari entah tiba-tiba tengah malam itu baru pulang.

Dia memandangiku dari kejauhan, melihat diriku telanjang dan tidak dengan cepat-cepat membuka kamarnya. Sepertinya kutangkap dia tidak grogi melihatku, tidak juga kutangkap keterkejutannya melihatku. Aku yang terkejut.

Setelah dia masuk kamar, dengan cuek kulanjutkan masturbasiku dan tetap menyebut nama Sari. Yang kurasakan adalah seolah aku menikmati tubuhnya, bersenggama dengannya, sementara aku tidak tahu apa yang dipikirkannya tentangku di kamarnya. Malam itu aku tidur dengan membawa kekalutan dan keinginan yang lebih dalam.

Paginya, ketika aku bangun, sempat kusapa dia.
"Met pagi.." kataku sambil mataku mencoba menangkap arti lain di matanya.
Kami hanya bertatapan.

Ketika makan pagi sebelum berangkat kantor juga begitu.
"Kok semalam sampai larut sih..?" tanyaku.
"Kok tak juga diantar seperti biasanya..?" tanyaku lagi sebelum dia menjawab.
"Iya Mas, aku lembur di kantor, temenku sampai pintu gerbang saja semalam." jawabnya sambil tetap menunduk dan makan pagi.
"Semalam nggak terkejut ya melihatku..?" aku mencoba menyelidiki.
Wajahnya memerah dan tersenyum. Wahh.., serasa jantungku copot melihat dan menikmati senyum Sari pagi ini yang berbeda. Aku rasanya dapat tanda-tanda nih, sombongnya hatiku.

Rumah kost kami memang tertutup oleh pagar tinggi tetangga sekeliling. Kamarku berada di pojok dekat gudang, lalu di samping gudang ada halaman kecil kira-kira 30 meter persegi, tempat terbuka dan tempat untuk menjemur pakaian. Tanah ibu kostku in cukup luas, kira-kira hampir 50 X 100 m. Ada banyak pohon di samping rumah, di samping belakang juga. Di depan kamarku ada pohon mangga besar yang cukup rindang.

Rasanya nasib baik berpihak padaku. Sejak saat itu, kalau aku berpapasan dengan Sari atau berbicara, aku dapat menangkap gejolak nafsu di dadanya juga. Kami makin akrab. Ketika kami berbelanja kebutuhan Puasa di supermarket, kukatakan terus terang saja kalau aku sangat menginginkannya. Sari diam saja dan memerah lagi, dapat kulihat walau tertunduk.

Aku mengajaknya menikmati malam Minggu tengah malam kalau dia mau. Aku akan menunggu di halaman dekat kamarku, kebetulan semua teman-teman kostku pulang kampung. Yang satu ke Solo, istrinya di sana, tiap Sabtu pasti pulang. Yang satunya pulang ke Temanggung, persiapan Puasa di rumah.

Aku harus siapkan semuanya. Kusiapkan tempat tidurku dengan sprei baru dan sarung bantal baru. Aku mulai menata halaman samping, tapi tidak begitu ketahuan. Ahh, aku ingin menikmati tubuh Sari di halaman, di meja, di rumput dan di kamarku ini. Betapa menggairahkan, seolah aku sudah mendapat jawaban pasti.

Sabtu malam, malam semakin larut. Aku tidur seperti biasanya. Juga semua keluarga ibu kost. Aku memang sudah nekat kalau seandainya ketahuan. Aku sudah tutupi dengan beberapa pakaian yang sengaja kucuci Sabtu sore dan kuletakkan di depan kamarku sebagai penghalang pandangan. Tidak lupa, aku sudah menelan beberapa obat kuat/perangsang seperti yang diiklankan.

Tengah malam hampir jam setengah satu aku keluar. Tidak kulihat Sari mau menanggapi. Kamarnya tetap saja gelap. Seperti biasa, aku mulai melepasi bajuku sampai telanjang, tangan kiriku memegangi tiang jemuran dan tangan kananku mengocok penisku. Sambil kusebut nama Sari, kupejamkan mataku, kubayangkan sedang menikmati tubuh Sari. Sungguh mujur aku waktu itu. Di tengah imajinasiku, dengan tidak kuketahui kedatangannya, Sari telah ada di belakangku.

Tanpa malu dan sungkan dipeluknya aku, sementara tanganku masih terus mengocok penisku. Diciuminya punggungku, sesekali digigitnya, lalu tangannya meraih penisku yang menegang kuat.
"Sari.. Sari.. achh.. achh.. nikmatnya..!" desahku menikmati sensasi di sekujur penisku dan tubuhku yang terangkat tergelincang karena kocokan tangan Sari.
"Uhh.. achh.. Sari, Sari.. ohh.. aku mau keluar.. ohh.." desahku lagi sambil tetap berdiri.

Kemudian kulihat Sari bergerak ke depanku dan berlutut, lalu dimasukkannya penisku ke mulutnya.
"Oohh Sari.. Uhh Sarii.., Saarrii.. Nikmat sekali..!" desahku ketika mulutnya mengulumi penisku kuat-kuat.
Akhirnya aku tidak dapat menahannya lagi, crott.. crot.. crot.., spemaku memenuhi mulut Sari, membasai penisku dan ditelannya. Ahh anak ini sudah punya pengalaman rupanya, pikirku.

Lalu Sari berdiri dengan mulut yang masih menyisakan spermaku, aku memeluknya dan menciuminya. Ahh.., kesampaian benar cita-citaku menikmati tubuhnya yang putih, lembut, sintal dan buah dadanya yang menantang.

Kulumati bibirnya, kusapu wajahnya dengan mulutku. Kulihat dia memakai daster yang cukup tipis. BH dan celana dalamnya kelihatan menerawang jelas. Sambil terus kuciumi Sari, tanganku berkeliaran merayapi punggung, dada dan pantatnya. Ahh.. aku ingin menyetubuhi dari belakang karena sepertinya pantatnya sangat bagus. Aku segera melepaskan tali telami dasternya di atas pundak, kubiarkan jatuh di rumput.

Ahh.., betapa manis pemandangan yang kulihat. Tubuh sintal Sari yang hanya dibalut dengan BH dan celana dalam. Wahh.., membuat penisku mengeras lagi. Kulumati lagi bibirnya, aku menelusuri lehernya.
"Ehh.., ehh..!" desis Sari menikmati cumbuanku.
"Ehh.., ehh..!" sesekali dengan nada agak tinggi ketika tanganku menggapai daerah-daerah sensitifnya.

Kemudian kepalanya mendongak dan buah dadanya kuciumi dari atas. O my God, betapa masih padat dan montok buah dada anak ini. Aku mau menikmatinya dan membuatnya mendesis-desis malam ini. Tanganku yang nakal segera saja melepas kancing BH-nya, kubuang melewati jendela kamarku, entah jatuh di mana, mungkin di meja atau di mana, aku tidak tahu. Uhh.., aku segera memandangi buah dada yang indah dan montok ini. Wah luar biasa, kuputari kedua bukitnya. Aku tetap berdiri. bergantian kukulumi puting susunya. Ahh.., menggairahkan.

Terkadang dia mendesis, terlebih kalau tangan kananku atau kiriku juga bermain di putingnya, sementara mulutku menguluminya juga. Tubuhnya melonjak-lonjak, sehingga pelukan tangan kanan atau kiriku seolah mau lepas. Sari menegang, menggelinjang-gelinjang dalam pelukanku. Lalu aku kembali ke atas, kutelusuri lehernya dan mulutku berdiam di sana. Tanganku sekarang meraih celana dalamnya, kutarik ke bawah dan kubantu melepas dari kakinya. Jadilah kami berdua telanjang bulat.

Kutangkap kedua tangan Sari dan kuajak menjauh sepanjang tangan, kami berpandangan penuh nafsu di awal bulan ini. Kami sama-sama melihat dan menjelajahi dengan mata tubuh kami masing-masing dan kami sudah saling lupa jarak usia di antara kami. Penisku menempel lagi di tubuhnya, enak rasanya. Aku memutar tubuhnya, kusandarkan di dadaku dan tangannya memeluk leherku.

Kemudian kuremasi buah dadanya dengan tangan kiriku, tangan kananku menjangkau vaginanya. Kulihat taman kecil dengan rumput hitam cukup lebat di sana, lalu kuraba, kucoba sibakkan sedikit selakangannya. Sari tergelincang dan menggeliat-geliat ketika tanganku berhasil menjangkau klitorisnya. Seolah dia berputar pada leherku, mulutnya kubiarkan menganga menikmati sentuhan di klitorisnya sampai terasa semakin basah.

Kubimbing Sari mendekati meja kecil yang kusiapkan di samping gudang. Kusuruh dia membungkuk. Dari belakang, kuremasi kedua buah dadanya. Kulepas dan kuciumi punggungnya hingga turun ke pantatnya. Selangkangannya semakin membuka saja seiring rabaanku.

Setelah itu aku turun ke bawah selakangannya, dan dengan penuh nafsu kujilati vaginanya. Mulutku menjangkau lagi daerah sensitif di vaginanya sampai hampir-hampir kepalaku terjepit.
"Oohh.., ehh.., aku nggak tahan lagi.., masukkan..!" pintanya.

Malam itu, pembaca dapat bayangkan, aku akhirnya dapat memasukkan penisku dari belakang. Kumasukkan penisku sampai terisi penuh liang senggamanya. Saat penetrasi pertama aku terdiam sebelum kemudian kugenjot dan menikmati sensasi orgasme. Aku tidak perduli apakah ada yang mendengarkan desahan kami berdua di halaman belakang. Aku hanya terus menyodok dan menggenjot sampai kami berdua terpuaskan dalam gairah kami masing-masing.

Aku berhasil memuntahkan spermaku ke vaginanya, sementara aku mendapatkan sensasi jepitan vagina yang hebat ketika datang orgasmenya. Aku dibuatnya puas dengan kenyataan imajinasiku malam Minggu itu. Sabtu malam atau minggu dini hari yang benar-benar hebat. Aku bersenggama dengan Sari dalam bebrapa posisi. Terakhir, sebelum posisi konvensioal, aku melakukan lagi posisi 69 di tempat tidur.

Ahh Sari, dia berada dalam pelukanku sampai Minggu pagi jam 8 dan masih tertidur di kamarku. Aku bangun duluan dan agak sedikit kesiangan. Ketika melihat ke luar kamar, ohh tidak ada apa-apa. Kulihat kedua cucu ibu kostku sedang bermain di halaman. Mereka tidak mengetahui di tempat mereka bermain itu telah menjadi bagian sejarah seks hidupku dan Sari.

Pembaca, itulah pengalamanmu dengan Sari di kost. Aku sudah dua malam Minggu bersamanya. Betapa hebat di bulan ini. Aku bisa, aku bisa.. dan mau terus berburu lagi. Ahh.., hidup memang menggairahkan dengan seks, dengan wanita. Hanya, aku harus super selektif memilihnya. Semoga pengalamanku ini berguna buat sobat muda. Cerita Sex Ngentot Setelah Kencan Bersama Teman Satu Kos
readmore »»  

Cerita seks Menyambut hari Lebaran

Cerita sex dewasa, Cerita seks Menyambut hari Lebaran - Perang dingin antara aku dan Mbak Fitri pasca aksi Three some-ku ketahuan tidak sepenuhnya dingin, meskipun menjaga jarak dan tidak saling menyapa namun sejatinya hubungan kami semakin panas. Bermula dari aksinya yang pamer kemesraan dengan Mas Irwan di depan mataku, tanpa kami sadari terjadi aksi saling memanas-manasi diantara kami yang mempertegas bahwa diantara kami memang terjalin hubungan batin.


Cerita seks Menyambut hari Lebaran


Cerita seks Menyambut hari Lebaran


Cerita sex dewasa - Demi membalas aksinya, akupun memanfaatkan kehadiran Rina yang merupakan teman SMA sekaligus tetanggaku sendiri. Kecemburuan Fitri terhadap Rina pada acara halal bihalal adalah pertimbanganku, disamping aku memang tertarik kepadanya. Meski tidak terlalu tinggi (160an) namun postur Rina cukup menggugah syahwat terlebih gaya berpakaianya yang serba modis dan mini. Apalagi toketnya yang gede (36an) berpadu apik dengan kulit putihnya serta bodi yang langsing, membuat nafsuku cepat memuncak. Kecenderunganya yang selalu ingin disebut modern dan bergaya hidup kota memudahkan niatku, dengan kata memuji dan menyanjung akhirnya aku berhasil membuat Rina dekat denganku.

Seperti pagi itu, aku dan Rina janjian jalan-jalan ke kota untuk sekedar menghilangkan jenuh dan bagiku itu adalah ajang untuk memikat hatinya. Rina datang kerumahku dengan rok mini dan baju ketatnya membuat seisi tubuhnya tampak menonjol, terutama bagian toket dan pantatnya yang sangat memanjakan mataku. Tanpa segan aku memuji keseksianya itu, terutama saat Mbak Fitri melintas diruang tamu dimana kami berada. Bahkan aku sengaja sedikit menyibakkan rambutnya dengan posisi wajahku mendekati wajahnya sehingga menimbulkan kesan bahwa aku ingin menciumnya, setidaknya itulah yang terlihat dimata Mbak Fitri yang melihat aksiku melalui pantulan kaca.

“tarik kesini aja rambutmu, biar kecantikanmu semakin terlihat! Kataku
‘iiihhh…pinter banget sih memuji, jadi klepek-klepek deh! Jawabnya
“kebalik tuh, justru aku yang meleleh di hadapanmu. Jawabku
‘kalian apa-apaan sih, bukan muhrim tapi pegang-pegang begitu??? Celetuk Mbak Fitri sewot
“yah…namanya juga kasmaran Mbak, iya kan Rin?? Jawabku
‘iya nih, Mbak Fitri cemburu yah? Awas aku aduin mas Irwan! Jawab Rina
‘jaga mulut kamu…amit-amiiitt cemburu! Jawab Fitri sambil berlalu menuju kamarnya

Sepeninggal Mbak Fitri, kami tertawa cekikikan dan tanpa sadar saling berpegangan tangan sehingga sempat membuat wajah kami memerah menahan malu. Puas mengerjain Mbak Fitri, akupun mengajak Rina untuk berangkat jalan-jalan. Saat di kota, tidak ada kejadian yang istimewa karena niat awalku memang hanya memanfaatkanya untuk memanas-manasi Fitri meskipun aku memang terangsang. Kegiatan kami hanyalah berjalan-jalan, berbelanja dan makan siang bersama di sebuah rumah makan apung. Namun sekembalinya dari kota, aksi mesraku berlanjut terutama ketika aku dan Rina bercanda diruang tamu. Meski tidak terlihat sepenuhnya, namun aku sadar bahwa Mbak Fitri sedang mengawasiku hal itu aku lihat dari kedua kakinya yang terlihat berada dibawah korden menghadap tepat kearahku. Cerita sex dewasa -

“oya…aku punya sesuatu nih! Kataku membuat Rina penasaran
‘mmmmm…jangan bilang kamu punya hadiah kejutan buatku?? Tanya Rina antusias
“emang sebuah kejutan, sekarang tutup mata yah? Kataku
‘siapa takut! Jawabnya singkat
‘mmmm…apasih, aku hitung sampai tiga yuah?? Kata Rina
“iya deh…buruan merem! Jawabku
‘satuuuuu….duuuuuu…aaaaaaa…..tiiiiii….katanya belum usai

Tepat di depanku, wajah cantik Rina semakin berseri, terlihat mulus tanpa noda dan aroma tubuhnya semerbak merasuk di dadaku karena aku memang mendekatkan wajahku. Semakin dekat dan lebih dekat lagi sampai-sampai hembusan nafasnya meniup mesra ke wajahku. Kejutan yang aku siapkan bukanlah sebuah hadiah ataupun perhisasan, melainkan sebuah ciuman. EMMUUUAAAACHH… ciuman mesra aku daratkan di bibirnya yang merah merona. Spontan Rina membuka matanya dan menatapku dalam-dalam, bibirnya terkunci dalam diam, begitu juga kedua tanganya yang lemas tak bertenaga diatas paha mulusnya. Seperti terhipnotis, Rina justru kembali menutup matanya seakan-akan merasakan yang sama seperti yang kurasa yakni satu kata cinta. Mungkin itulah yang diapikirkan, padahal niatku Cuma memanfaatkanya saja dan sekedar tempat pelampiasan nafsuku.

“ai….lop…yuuu…Rinaaaaa! bisikku lembut sambil memagut bibirnya
‘lop…yu…tooo…hani…..jawab Rina sambil memeluk tubuhku
Ajang memanas-manasi Fitri berubah menjadi aksi birahi, akhirnya akupun terbakar api birahi yang kunyalakan.

Cerita sex dewasa - Lumayanlah, bisa menurunkan tensi kontolku yang menegang hebat namun tidak ada tempat untuk memuntahkan lendirnya. Sepasang kaki Fitri tidak lagi terlihat dari bawah korden dan itu artinya aku bisa melanjutkan kemesraanku dengan tanpa beban. Dengan segera aku meraih toketnya dan langsung memijat serta meremasnya dengan lembut meskipun masih terhalang kaos. Aaaaaaaaaahhh…meski baru sekejap dalam dekapan, namun Rina sudah mendesah dengan kepala meneladah keatas. Sementara tanganya meraba dada dan perutku seakan sungkan untuk langsung meraih kontolku. emuah….emuah…emuah… layaknya seorang Dracula aku langsung menggigit dan menghisap leher Rina dengan penuh nafsu dengan tangan tetap meremas dan memeras toket jumbonya.

“sayaaang…mainkan ini…ayo elus sayaaang! Bisikku mengarahkan tanganya ke selangkanganku
‘mmmmm…sssssssttttt…aaaaaaaahhhh! Jawab Rina dengan mendesah
“gede banget Rin, enak banget diremasnya…I LOVE YOU! Bisikku memuji toket kenyalnya

Rina yang sudah tenggelam dalam aliran nafsu perlahan-lahan mulai bersikap liar, terutama tangan kananya yang mulai mengusik resleting celanaku dengan membukanya. Hemmm…dengan jeli dia menysupkan ujung jari kedalam CD untuk menyuguhkan sensasi geli ke ujung kontolku. mmm…gede banget! Gumamnya tertahan sambil tanganya terus menjurus ke selangkanganku. Mendadak aku tersadar, tidak mungkin aku melanjutkan aksiku diruang tamu?

Namun jika mengajak Rina pindah, yang ada menjadi tidak seru, gairah menjadi rendah dan yang paling parah belum tentu Rina mau. Tapi bagaimana jika ketahuan Ibu atau lainya??? akupun main aman, meski tidak mungkin bisa mengeksekusi memeknya namun setidaknya aku bisa menguras lendir kentalku.

Dengan sedikit memaksa aku mengarahkan kepala Rina untuk kebawah, terus kebawah hingga sampai di pahaku. Aku membuat tubuh Rina seolah tiduran dengan bantalan pahaku, dalam posisi itu aku mendorong wajahnya agar mau menempel ke kontolku yang sudah aku keluarkan dengan harapan dia tergoda untuk menciumnya.

Hemmmm…kecupan bibir Rina kurasakan mendarat di kontolku dan itu merupakan awal yang indah. Sejurus kemudian aku menyusupkan tanganku kedalam bajunya, menyeruak BH ketatnya dan langsung memilin putingnya yang sudah menonjol keluar.

Aaaaaahhh…aaahh…awwhhh…mmm… dengan sebuah Koran aku menutupi bagian atas tubuh Rina yang menempel di tubuhku seolah sedang membaca. Hemmm…terus dan terus, berkat bimbinganku akhirnya Rina mulai menciumi kontolku dan mengocok bagian pangkalnya. Mendadak Mbak Fitri menyibakan kordenya dan memandangiku dengan wajah penuh amarah. Tanganya mengepal dan kemudian menunjuk ke arahku sambil memberi isyarat bahwa aku jahat dan benar-benar tidak dapat dimaafkan. Beruntung Rina menghadap kearahku, sehingga tidak mengetahui kehadiran Fitri dan tetap asyik memainkan kontolku dengan kocokan dan kuluman. Rasanya sangat bercampur aduk, ada nikmat, ada malu, ada geli, ada sensi dan entahlah…rasa baru yang benar-benar baru aku rasakan.

Cerita sex dewasa - Tak tahan melihat kontolku di kenyot-kenyot Rina, akhirnya Fitri berpaling dan berlalu menuju ke belakang. Tidak ada yang bisa kulakukan selain tetap diam menikmati karaoke lidah Rina yang semakin lincah menggugah gairah. Jujur ada sedikit sesal dalam hatiku karena aksiku sudah kelewat batas, aku telah melukai Mbak Fitri yang memang masih bertahta dihati. Daripada mengejar Fitri yang tidak pasti, mendingan yang pasti-pasti ajalah! Bisik setan di telingaku. Karena keadaan rumahku sangat sepi dan hanya ada Mbak Fitri yang kudapati, maka akupun memaksakan diri untuk mengajak Rina masuk kedalam kamarku.

‘kemana Mas? Tanya Rina
“ssssssttt…ayolah…aku gak tahan nih! Kataku menyeret tanganya
‘tapi…kan ada Mbak Fitri! Jawabnya
“biarin, biar sekalian semuanya tahu…digrebek warga juga tidak apa-apa, sekalian di nikahin gratis! Kataku tegas
Meski kasar dank eras namun kata-kataku cukup mengena hati Rina, setidaknya ucapanku membuatnya percaya bahwa aku serius dan siap untuk menikahinya. Akhirnya diapun menurut dan mengikutiku menuju kamarku yang tepat berada disebelah kamar Mbak Fitri. Begitu Rina duduk ditepian kasurku aku langsung berjongkok di depanya dan membuka pahanya lebar-lebar untuk menyusupkan wajahku kedalm rok mininya.

Hemmmmm…aroma khas memek wanita yang sudah tiga hari tidak aku cium kini kembali dapat aku kulum. Dengan menyingsingkan roknya, aku terus mendorong wajahku menuju pangkal pahanya dan menciumi memeknya yang masih terbungkus rapat oleh CD putih Hellokitty. Emuah…emuah…kudapati bibirku merasakan cairan lengket seperti jelly, ternyata Rina sudah sangat terangsang dan mungkin juga sudah mencapai orgasme meskipun hanya dengan oral sex.

‘awh…geli Mas….mmm…aduuuhhh…uuuhhhh…rengek Rina
“sssssssssttt…desisku terganggu desahanya

Tak mau mengambil resiko, akupun bangkit dari jongkokku dan menarik paksa CDnya dari dalam rok mini dan menyumpalkan kedalam mulutnya yang meracau. Tidak ingin berlama-lama, akupun memegangi kaki kananya untuk tetap terbuka dengan posisi keatas. Dengan tangan kiri aku menggesekan palkon ke memeknya, naik-turun dan ZLEEEEEEEEEEEEEBBBB…aku menusukan kontolku kedalam memeknya.

Beruntung mulutnya tersumpal sempurna, jika tidak maka pasti akan ketahuan tetangga alias ortu Rina yang rumahnya tepat disebelah kamarku. sejenak aku menghentikan dorongan di dalam memeknya setelah melihat matanya sedikit berkaca-kaca seperti merasakan sakit yang teramat. Perlahan aku menurunkan pandanganku dari wajahnya kea rah selangkanganya dan mendapati bercak merah di memeknya.

“kamu…kamu kesakitan??? Tanyaku sambil mengambil CD dari mulutnya
“kamu masih perawan yah? Tanyaku dengan dada berdegub kencang
‘iya…aku belum pernah ML. jawabnya sambil meringis

Sungguh beruntung bagiku mendapatkan sebuah memek perawan, sebuah keanehan bagiku mengingat gaya Rina yang seksi dan genit justru masih terjaga keperawananya. Ada juga sesal dalam hatiku karena niat awalku memang hanya bermain-main, memainkan kontol di dalam memeknya untuk melampiaskan nafsuku yang tidak tersalurkan.

Sejenak aku menarik kontolku dari dalam memeknya dan tenyata benar, darah segar menempel di sebagian kontolku. sempat ada niat untuk mengurungkan niatku mengeksekusi memeknya, namun seakan mengerti apa yang aku pikirkan mendadak Rina meraih kontolku dan kembali mengarahkan kedalam memeknya.

‘udah terlanjur…ayo dilanjutin, tanggung banget! Katanya yang langsung aku iyakan
Perlahan aku kembali menusukan kontolku sedikit demi sedikit hingga benar-benar amblas kedalam memeknya yang masih merona merah. BLESSSSSSSSSSSS… dengan goyangan maju mundur perlahan aku memompa memeknya, semakin dalam dan semakin berirama hingga membuat memeknya nyaman, semakin berlendir dan lancar. Aaaaaaahhh…akhirnya Rina mendesah, pertanda usahaku memanjakan memeknya dengan kenikmatan membuahkan hasil dan itu mendorong aku untuk mempercepat kocokanku.

ZLEBBB…ZLEEEBBB…aaahhh…mmm…awh… Rina mulai meracau lirih, matanya merem melek menghayati nikmat yang aku beri, begitu juga tanganya yang mulai meremas kasur dan bantal layaknya adegan film panas tahun 90-an. Meski cukup sederhana, namun bahasa tubuhnya mampu mendongkrak gairahku yang sempat turun rendah.

“udah enakan? Bisikku lirih yang dijawab anggukan
“aku percepat yah? Tanyaku yang kembali diiyakan dengan anggukan kepala

PLAKKK…PLAAAKKKK…PLAAAAAAKKKK… akhirnya kocokanku kembali normal (cepat dan kuat) seperti pada umumnya dan itu membuat Rina sangat kewalahan terutama dalam menahan desahan. Dengan terpaksa aku kembali menyumpal mulutnya dan mempercepat sodokanku di dalam memeknya agar cepat menggapai puncak. Ke kiri dan ke kanan aku menggulingkan tubuhnya, berganti posisi agar menambah sensasi. Rina yang biasanya enerjik dan penuh ceria berubah menjadi lemah dan pasrah terbelenggu oleh gairah yang indah.

Di penghujung permainan aku memilih WOT dengan memposisikan Rina duduk dipangkuanku menghadap ke arahku. Sambil melingkarkan tanganya di pundakku, Rina naik turun memacu pantatnya untuk mengocok kontolku. tak cukup sampai disitu, bibir kami juga berpagutan hebat, saling berciuman, saling melumat dan menghisap serta bertautan lidah dengan memilin bergantian. Aaaahhh…

kurasakan ada lendir hangat yang menuruni kontolku dan merembes ke belahan pantatku. Rupanya Rina telah menggapai orgasmenya dan itu membuat membuat gerakanya menjadi sedikit mengejang, menegang dan patah-patah. Sejenak diapun menghentikan goyanganya agar nikmat dan gelinya mereda, namun aku tidak mau begitu, dengan sedikit mengangkat tubuhnya aku berganti mengocok memeknya dari bawah dengan gerakan naik-turun. Aku terus memacu, gerakanku menggebu dan sejenak kemudian yang aku harapkan datang juga. kedutan berirama diujung kontolku sebagai pertanda akan muncratnya sperma semakin terasa. Dan,…

AAAAHHH…AH…AH…MMM…OOOUUGGHHH… sedetik sebelum muncrat aku mencabut kontolku sehingga spermaku menyemprot deras ke selangkanganya. CROOOOTTT… spermaku menyembur deras membasahi paha dan rok mininya yang sudah basah oleh keringat lelah.

‘aaaa..aaa…aaaahhh…mmmm… desis Rina
“enak banget sayang! Gumamku memuji kenikmatan memeknya
Kamipun berpelukan erat sambil meresapi kedutan-kedutan lembut yang masih terjadi, terutama kedutan dari palkon dan tepian memeknya yang meneteskan lendir. Tanpa menghiraukan lendir yang berceceran disana-sini kamipun merbahkan tubuh dengan tetap berpelukan hingga kamipun ketiduran.

Kami terjaga saat hari sudah menginjak senja, dimana suara Ibuku memanggil-manggil namaku untuk segera mandi. Beruntung ada sedikit jeda waktu aman untuk kami, sehingga Rina bisa pulang dengan tanpa diketahui ibuku. Meski diluar dugaan dan tidak ada niat berpacaran, namun aku memilih tetap menjaga perasaanya, minimal sebelum aku kembali ke Bali.

Sementara untuk Mbak Fitri, kondisinya semakin membenciku dan seakan-akan menutup diri untuk kehadiranku sehingga tidak ada alasan bagiku untuk tinggal lebih lama lagi. Dengan segala pertimbangan, aku memutuskan untuk segera kembali ke Bali agar keadaan dirumah itu bisa kembali normal terutama hubungan Mbak Fitri dengan kakakku Mas Irwan yang rusak gara-gara aku.

Memasuki malam, aku mengutarakan niatku itu kepada Ibuku dan juga kakakku yang mengatakan semuanya terserah aku. Tidak ada respon yang diberikan Mbak fitri, meskipun saat itu ditanya Mas Irwan tentang bagaimana pendapatnya jika aku menetap dirumah itu.

===

Di malam terakhir itu, tak lupa aku juga berpamitan kepada Rina yang baru saja aku entot siang sebelumnya. Praktis hal itu membuatnya shock dan menangis histeris di dalam telepon, bahkan demi menghentikan niatku itu Rina nekat keluar kamarnya melalui jendela dan memaksa masuk melalui jendela kamarku. menurutnya aku telah mempermainkan perasaanya dan mencampakan keperawananya yang baru saja aku kecap. Bahkan dia berjanji akan melakukan segalanya demi untuk menahan langkahku. Beruntung cintanya kepadaku begitu besar, sehingga dengan sedikit sabar aku bisa membujuk hatinya dan menjelaskan bahwa semua ini demi kebaikan bersama terutama untuk masadepan dan kelanjutan hubungan kami.

“ini sebagai tanda jadi…tolong kamu pakai! Kataku sambil memakaikan cincin di jarinya
‘kamu…katanya belum selesai
“aku sayang kamu dan percayalah semua ini demi kamu, demi anak-anak kita! Kataku merayu
Tidak ada lagi kata yang terucap darinya, hanya pelukan hangat tanda kepercayaan dan rasa sayang yang dia berikan kepadaku. Jujur saat itu aku sempat terbawa suasana dan meneteskan airmata, ada sesal dalam hatiku karena sudah merenggut keperawananya. Namun Rina mengartikan lain, air mataku dianggapnya sebuah ketulusan hati dan ucapan bahwa aku benar menyayanginya.

Meski malam itu memeknya masih merasakan nyeri, namun demi malam terakhir bersamaku diapun kembali menyerahkan tubuhnya agar bisa mengobati gejolak birahiku. Hingga menjelang shubuh aku menggenjot memeknya dengan penuh semangat, terlebih aku memang mengkonsumsi obat kuat sehingga sampai membuat Rina terkapar tidak berdaya bermandikan sperma.

Skip, menjelang siang akupun berpamitan kepada Ibu, Mas Irwan dan Juga Rina yang sempat ingin ikut mengantarkan aku sampai batas kota namun aku menolaknya dengan alasan akan menambah beban pikiran. Sebesar inikah kebencian Mbak Fitri kepadaku, sampai untuk berpamitan pun dia tidak mau menunjukan batang hidungnya?? Gumamku dalam hati sambil menghela nafas panjang. Dengan berat hati akupun melajukan mobilku perlahan meninggalkan kampung halamanku. Namun belum sampai keluar desa, mendadak HPku berbunyi oleh sebuah panggilan masuk dari nomer baru. Entah mengapa aku menjawab telepon itu, padahal sebelumnya aku cukup anti dengan nomer yang tidak di kenal.

“halo…dengan siapa? tanyaku membuka percakapan
‘sudah lupa suaraku, ya udah aku tutup saja! celetuk suara wanita dari ujung telepon
“Yayang Fitri?? Jawabku spontan
‘yayang…yayang kepala lho peyaaang….umpatnya
‘kemarin ngentotin adik-adiku, semaleman ngentotin Rina, sekarang bilang sayang-sayang! Lanjutnya
“iya aku ngaku salah, aku siap kamu hukum kok! jawabku

Sebelum menutup telepon Mbak Fitri memberikan sebuah alamat yang harus aku tuju untuk mendapatkan maaf darinya. Sepuluh menit kemudian akhirnya akupun sampai juga di tempat itu, dimana kulihat Mbak Fitri sedang berdiri di depan sebuah ruko dan langsung masuk kedalam mobil. meski begitu, raut wajahnya masih menyimpan kesal, marah dan juga cemburu sehingga memaksa aku untuk menjadi pendengar terlebih dahulu. Dengan mata berlinang dia mengungkap semua rasa yang ada di hatinya, terutama kekecewaanya yang menilai aku terlalu mudah berpaling darinya.

Disaat yang tepat akhirnya aku membuka suara dan menjelaskan semuanya dengan sedikit merendahkan diri. Dengan alasan belum dewasa dan mudah panic aku menjelaskan bahwa three some bersama adiknya adalah sebuah kecelakaan yang semata-mata bertujuan untuk menutup mulut Vita dan Vika agar tidak membuka affair kita. Sedangkan Rina, statusnya hanyalah sebagai pelampiasan dan pembalasan sebagai akibat dari kecemburuanku melihatnya mesra dengan Mas Irwan.

“percayalah, semua itu karena aku mencintaimu! Kataku
“cintamu membutakan hati dan pikiranku, aku tidak dapat berfikir cepat disaat yang tepat! Tambahku
‘terus…kemana kamu akan membawa hubungan kita? Tanya Fitri membuatku mati kutu
“seandainya aku bisa menulis takdirku sendiri, maka aku akan membawamu kabur ke Bali bersamaku. Namun

sayangnya aku dan kamu hanya manusia, hanya bisa mengalir mengikuti aliran takdir… kemana takdir itu bermuara, hanya waktu yang bisa menjawabnya! Kataku lirih namun serius

Tanpa aku duga jawabanku cukup mengena di hatinya, mungkin dia berfikir aku akan mengusahakan untuk bersatu denganya sehingga membuatnya langsung berterimakasih dan memelukku erat-erat. Tak ingin kehilangan momentum, akupun menepikan mobilku dan menyambut pelukanya dengan sama eratnya. Aku teringat sebuah kata bijak, jika dengan berdiri tidak mampu memecahkan masalah maka duduklah dan jika tetap tidak bisa maka lakukanlah dengan tidur. Selalu melihat dari dekat namun tidak dapat menyentuh, itulah yang terjadi selama 5 hari kemarahanya. Tanpa kata, kami merasa saling merindukan, saling membutuhkan dan saling mengharapkan untuk kembali dekat, lekat serta berbagi nikmat syahwat.

Tanpa meminta persetujuanya aku kembali melajukan mobilku menuju tempat spa satu-satunya yang ada di kotaku dan memesan sebuah ruangan VIP yang luas agar kami bisa melakukan terapi hati bersama-sama. Belum apa-apa Mbak Fitri sudah memberikan sebuah senyuman kepada, dia cukup bisa mengerti apa yang aku pikirkan yakni mandi bersama dan bercinta. Begitu masuk ruangan itu, aku mencium aroma semerbak melati yang bertebaran di lantai dan juga bak mandi yang berukuran 2X2 meter. Secepat kilat tangan kami saling melucuti kain yang menempel di tubuh kami untuk kemudian sama-sama masuk ke bak mandi (kolam hangat) tersebut.

Cerita sex dewasa - Seakan sudah 5 tahun berpisah, kamipun meluapkan segala rindu yang begitu menggebu, berpelukan sambil berciuman, berpagutan, saling meraba dan mengelus. Aaaaahhhh…kehangatan air mandi berbanding lurus dengan hangat kemesraan kami. Emuah…emuah…emuah… ciuman kami sangat memacu hasrat, sejalan dengan tangan kami yang tanpa malu saling memainkan kemaluan. Kami berguling, berpelukan dan bermesraan di dalam air yang dipenuhi bunga-bungaan.

‘kamu pinter banget memikat hatiku, sudah lama aku ingin bercinta seperti ini (di dalam kolam)! Katanya
‘aku belum pernah seperti ini sebelumnya! Tambahnya sambil mengurut kontolku di dalam air
“aku juga belum pernah senyaman dan sebahagia ini! Kataku memujinya
Tak kuat menahan rindu yang terbalut nafsu, akhirnya akupun memapah tubuhnya menuju keatas kasur untuk melanjutkan percumbuan kami.

Namun sebelum aku sampai diatas kasur tiba-tiba pintu ruang spa itu dibuka dari luar sehingga membuat kami sangat terkejut dan panik karena tidak dapat menutupi kemaluan kami. Secepat kilat aku bergegas menuju kasur dan menutupi tubuh kami dengan lembaran selimut putih serta melakukan protes terhadap pelayanan karyawati itu. Anehnya dia malah tertawa lepas mendengar omelanku dan kemudian menjelaskan bahwa mereka masuk ruangan itu sesuai permintaanku. Emang wong ndeso, tetap aja ndeso…gumamku dalam hati menyadari bahwa Mbak Fitri salah memilih paket spa yang diinginkan, yakni sebuah ruangan VIP lengkap dengan pelayanan plus-plus alias esek-esek!

“terus bagaimana ini Mbak? Tanyaku pada Mbak Fitri
‘mmm…maaf yah, terserah kamu ajalah! Jawab Mbak Fitri
“’maaf Mas…Mbak, biarkanlah saya melakukan pekerjaan saya karena tagihan yang ada menyesuaikan paket yang anda pesan! Kata karyawati itu

“’tenang aja, saya bisa professional kok…saya tidak akan mengganggu keintiman kalian jika memang anda tidak berkenan! Tambahnya diplomatis

Sejenak aku dan Fitri saling memandang, mengernyitkan dahi dan kemudian tersenyum nakal sebagai pertanda kami akan membiarkan karyawati (Nanda, 26tahun) itu melakukan pekerjaanya. Bahkan Mbak Fitri memesan satu lagi wanita pemijat plus untuk dirinya yang memang ingin merasakan enaknya pelayanan spa dan relaksasi. Disaat Nanda kembali keluar untuk memanggil temanya, aku dan Fitri tertawa cekikikan sambil merencanakan sebuah kegiatan yang akan menjadi pengalaman pertama sekaligus tidak terlupakan. Meski begitu, rasa cemburu Fitri masih terlihat dominan yakni mewanti-wanti agar aku tidak memakai hati alias bernafsu kepada Nanda.

Diatas kasur yang lebar (2,5 X 3 M) aku dan Fitri merebahkan diri dengan tengkurap di masing-masing sisi sambil menunggu Nanda dan temanya (Lia, 24tahun) mempersiapkan diri. Sekali tersentuh oleh jari lentik Nanda kontolu langsung menegang hebat namun tidak dapat berbuat banyak mengingat janjiku pada Fitri. Praktis selama hampir 45 menit aku dipijat (katanya plus) dalam posisi bugil, kanan-kiri, atas-bawah dan seluruh tubuh, aku hanya bisa merasakan dan menikmati tanpa pernah bisa membalas rangsangan yang mereka berikan.

Tak henti-hentinya Fitri menertawakan keadaanku yang tersiksa oleh rangsangan Nanda, terlebih saat nanda mengurut dan memijit daerah pangkal paha dan selangkanganku. Mmmm…sialan! Umpatku dalam hati sambil mencari ide untuk mengakali janjiku kepadanya. Dengan mudah aku mendapatkan petunjuk cerdik dari bisikan setan yang bersemayam di telingaku.

Sejurus kemudian aku langsung menyerang Fitri yang tiduran tengkurap di bawah Lia yang mengangkangi tubuhnya. Praktis Fitri tidak dapat mengelak ataupun menolak karena gerakan tubuhnya terbatas tubuh Lia. Bagiku, tidak ada lagi alasan untuk malu karena Nanda dan Lia sudah sangat jelas memandangi kontolku. sasaran utamaku adalah pangkal pahanya, yang sengaja aku buka lebar-lebar untuk menusukan jariku dan mengocoknya guna menggugah gairahnya.

‘apa-apaan sih, malu dilihatin Lia! Ucapnya meronta
“biarin aja, mereka sudah terbiasa melihat kontol kok…lagian janjiku kan tidak mengganggu mereka, jadi tetap bebas menggangguu kamu! Jawbku sambil meledek

Melihat kekonyolanku, Nanda dan Lia hanya bisa tertawa menundukan kepala sambil bergumam mengomentari kontolku yang sudah aku modifikasi. Sebenarnya mereka berniat untuk meninggalkan ruangan itu karena berfikir bahwa aku tidak membutuhkan servis plus-plus mereka. Namun aku bersikeras memintanya untuk tetap tinggal dan menjanjikan sebuah bonus tambahan dengan syarat mereka mau membantuku merangsang Fitri.

“mau kemana kalian?? Tetap disini dan bantu aku memegangi Fitri! Ntar aku kasih bonus deh! Kataku
‘hey…mau apa kalian, jangan ikut campur…buruan pergi! Pekik Fitri memprotes
“mau bonus gak?? Buruan bantu aku! Kataku

Meski sempat Ragu, namun akhirnya Lia dan Nanda mau membantuku untuk mengerjain serta merangsang Fitri yang masih dinaungi malu. Dengan setengah memperkosa akupun melanjutkan aksiku menyerang selangkanganya sementara Nanda dan Lia memegangi tangan serta meremas-remas toket Fitri. Seru juga ternyata! Gumamku dalam

hati sambil membungkukan badan dan langsung melahap memek Fitri yang mengkilap merah. Sluuuuuuurrppp….sluuuuuuuuuurrrpppp! tepat seperti dugaanku, dalam hitungan menit Fitri terengah penuh pasrah, semakin bergairah dan akhirnya tidak malu lagi di depan Nanda dan Lia. Bahkan dengan tanpa paksaan tanganya membalas meremas toket Nanda dan Lia di kiri dan kanan. Sekedar Info, Nanda posturnya tinggi semampai berkisar 170an, kulit kuning langsat dan toket relative kecil. sementara Lia bodinya sangat bohay dengan tinggi 165an, toket 35an serta berkulit putih, sempat membuat mataku tidak berkedip karenanya.

AAAAAAAAAAAAHHHH…MMMM…desah Fitri dengan penuh gairah! Bagiku itu lebih dari sekedar desahan, lepas dari itu ada sebuah harapan dihatiku bahwa dengan begitu Fitri akan hanyut dalam nafsu dan memperbolehkan aku mengeksekusi Nanda dan Lia sekalian. Karena berbatas waktu da nada harapan bisa merangkap memek Nanda dan Lia, akhirnya aku tidak berlama-lama memainkan memeknya dan memilih untuk langsung mengeksekusinya.

BLESSSSSSSSSSSSSSS… dengan bantuan Nanda yang mengarahkan kontolku ke memek Fitri, akhirnya akupun mengocok memeknya dengan gerakan maju-mundur menghentak. Hemmmmm…aaahhhh, layaknya sebuah adegan bokep Nanda memilih untuk menjilati kontolku dan tepian memek Fitri sambil sesekali mengusap bagian atas memeknya.

Sluuuurrppp…sluuuuurrppp…aaahhh… sangat seru dan menggugah nafsu karena Nanda sangat ahli melakukanya. Sementara Lia tetap fokus memainkan toket Fitri sambil bibirnya merangsek keatas menuju leher dan kemudian bibirnya. Sama sepertiku, Fitri juga merasakan gejolak birahi yang berbeda karena hampir semua daerah sensitifnya tersentuh secara bersamaan. Hanya dalam hitungan menit, Fitri yang aku keroyok bertiga akhirnya mencapai orgasme yang teramat sangat hingga membuatnya terkencing-kencing meskipun hanya tiga kali semburan.

‘arrrrrgggghhh…mmm…anjing kalian semua…aaahhh…oooohhh…nikmaaat! Pekiknya tertahan‘udah cukup…hentikan…hentikan…aku gak kuaaaatttt! Teriaknya sambil menjambak Lia

Nanda yang sempoat tersemprot kencing Mbak Fitri memilih mundur untuk sementara sambil membersihkan wajahnya dengan mandi di kolam sauna. Hal sebaliknya dilakukan oleh Lia, dia memilih mengangkangi tubuh Fitri yang masih mengejang dan menindihnya sambil tetap menciumi lehernya memposisikan diri sejajar dengan Fitri.

Hal itu membuat memeknya tepat berada diatas memek Fitri dan kesempatan itu aku gunakan untuk langsung tancap gas, menancapkan kontolku kedalam memeknya dan gas pool dengan kocokan yang cepat dan kuat. Keadaan itu membuat tubuhnya bergerak maju-mundur sehingga membuat Fitri tertindih oleh tubuhnya.

Sejenak Fitri sempat memeloti aku, namun aku tidak perduli dan semakin mengocok memek gundul Lia dengan sodokan kuat hingga terasa menthok di memeknya. Mendapat serangan bertubi dari kontolku yang jumbo dan penuh benjolan membuat Lia kalang kabut dalam menahan gairah. Tak jarang dia menggigit dan menghisap leher

Fitri sebagai pelampiasan. Entah apa yang mereka rasakan, yang jelas perlahan mereka menjadi akrab, intim dan mesra dengan aksi saling mencumbu. Nanda yang basah kuyup akhirnya kembali bergabung dan memilih berdiri di depanku sambil menyuguhkan memeknya yang ranum.

‘mmmm…aaaaaaaaawwhhh…desah Nanda sambil menyodorkan memeknya
“sluuuuuuurrppp…ahhh…bagus banget memekmu! Pujiku memandangi memeknya
Untuk ukuran bispak sepertinya, memeknya terlihat sangat bagus, bersih, harum dan yang pasti belum terlalu menganga alias masih standart. Plak….plakkk…plaaaaaaaakkk…anehnya Lia sudah mencapai klimaks meskipun baru sepuluh menitan aku kocok dengan kontol, pertanda bahwa dia juga masih pemula. Tak ingin menunggu, akupun menarik Nanda dari posisinya yang berdiri dan memintanya berdoggy style agar bisa segera aku eksekusi.

PLUUUUUUGGG…ZLEEEEEBBBB…AAHHH… dengan mudah kontolku meluncur cepat menjelajahi dalam memeknya dengan sodokan maju mundur yang cepat. Terus….teruuusss….dan teruuuuuuuuuuuussss… dengan penuh semangat aku mengocok memeknya yang sudah sangat becek tanpa memperdulikan Lia dan Fitri yang masih saling menindih dan berpagutan bibir.

Tubuh Nanda yang ramping membuatku gemas dan geregetan karena tidak kuat menahan sodokanku sehingga gerakan maju-mundurnya terlalu jauh. Tak mau kehilangan sensasi, akupun mencabut kontolku dan berganti posisi dengan menggendongnya di bagian depan sambil kembali mengocok memeknya naik turun. Dengan penuh pengertian Nanda melingkarkan tanganya di leherku dan berpegangan erat sehingga aku bisa fokus menyangga kakinya. Plak…plaaaaakkkk…plaaaaaaakkkk… suara benturan di pantatnya terdengar begitu keras sehingga menyita perhatian Lia dan Fitri. Melihat posisi ML yang unik membuat mereka tertarik dan akhirnya gentian mengeroyok

Nanda yang sudah lelah menahan beban tubuhnya yang berguncang naik turun di gendonganku.
‘hebat tuh…gaya monyet manjat pinang! Heheheheh. Celetuk Lia sambil tertawa
‘hayooo….mana janjinya?? Tanya Fitri
‘hemmmm…dasar kamu PK (Penjahat Kelamin)! Tambahnya

Beruntung Fitri memaklumi gairah yang kurasakan sehingga memilih diam saja serta tidak mempermasalahkan janjiku. Bersama Lia, akhirnya Fitri membantuku menyangga kaki Nanda yang sedikit agak kebawah akibat tenagaku semakin habis. Jika ML bertiga adalah Three some, maka hari itu kami melakukan Tetrisome….hahahhaa! tidak salah kan jika aku serakah?? Akan mubazir jika Nanda dan Lia dianggurin, karena aku sudah membayarnya dan bahkan akan emmberinya bonus ekstra. Meski nafsuku masih membumbung tinggi dan naluri lelakiku tidak mau berhenti, namun staminaku tidak bisa kompromi. Beberpa saat kemudian sekujur tubuhku menegang, kaki dan perutku terasa kram dengan disertai kedutan hebat di ujung kontolku. endingnya aku tidak dapat menahan tekanan sperma yang ada di dalam kontolku sehingga membuat semprotanya meluncur deras kedalam memeknya.

CROT…CROOOOOOOOTTTTTTTTTT….CROOOOOOOO…OOOOOOOOTTTT TT….
‘Awwhh…kok di keluarin di dalam sih?? Pekik Nanda terkejut
“sori-sori, aku gak bisa mencabut kontolku! jawabku sambil meringis

Karena semprotan spermaku menyembur tepat disaat posisi pantatnya di bawah maka akupun tidak dapat mencabut kontolku dari dalam memeknya. Dengan segera Lia dan Fitri menurunkan Nanda diatas kasur dan kemudian berebut menciumi kontolku yang berlumuran sperma. Emuah…emuah… bahkan Mbak Fitri ikut-ikutan bersikap liar membersihkan spermaku dengan ujung lidahnya yang lancip. Akhirnya akupun ambruk disebelah

Nanda dengan tanpa tenaga, aku terengah lemah, mencoba menenangkan nafsuku yang tidak ada surutnya. Karena telah menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka Nanda dan Lia berpamitan pergi sambil meminta bonus yang kujanjikan. Sementara aku dan Fitri memilih tiduran sejenak menunggu stamina kembali prima sambil bercanda tentang sex yang baru saja usai. Dari ucap katanya aku menilai bahwa kecemburuanya yang berlebih kepada adiknya (Vita dan Vika) tidak lebih dari sikap iri hatinya yang memang sejak lama memimpikan berthree some namun tidak kesampaian.

Setelah semuanya clear dan clean, akupun berpamitan untuk kembali ke Bali sambil berjanji akan lebih sering mengunjungi Ibuku dan dirinya. Tak lupa aku memberikan sebuah gelang yang memang sudah aku siapkan untuknya sebagai pengikat dan pengingat bahwa separuh hati dan dirinya adalah milikku. Cerita sex dewasa -
readmore »»  

Cerita Seks Ngentot Memek Perawan Anak Tetangga

Cerita seks dewasa, Cerita Seks Ngentot Memek Perawan Anak Tetangga - Aku seorang pegawai di salah satu perusahaan swasta di kota DKI, nama aku Iwan. Aku berumur 30 tahun dengan tinggi badan 170 cm serta berat badan 65 kg dan kata cewek-cewek sih, aku memiliki wajah dan tubuh yang sangat ideal untuk seorang laki-laki bujangan. Perusahaan tempat aku kerja memberlakukan lima hari kerja yaitu setiap hari senin sampai Jumat, sehingga setiap hari sabtu aku selalu berada di rumah yang merupakan salah satu kompleks elit di kota aku itu. Setiap hari sabtu aku selalu mengisi waktu dengan melihat situs porno, majalah porno, dan menonton film pornoh yang aku sewa di salah satu rental yang berada di kompleks tersebut, dan hal itu berlangsung selama berbulan-bulan.

Cerita Seks Ngentot Memek Perawan Anak Tetangga


Cerita Seks Ngentot Memek Perawan Anak Tetangga

Cerita Sex Perawan - Suatu saat hal tersebut tidak aku lakukan lagi karena setelah aku melihat Riska anak tetangga aku yang masih duduk di kelas 1 SMP yang kira-kira berumur 12 tahun dan aku sangat terpesona dengan kemolekan tubuh anak tersebut. Riska memiliki tubuh yang indah untuk ukuran anak seumur dia dengan tinggi badan sekitar 155 cm dan berat badan sekitar 45kg serta memiliki dua bukit kembar yang berukuran sedang yang tercermin dari tonjolan padat dibalik seragam sekolah yang ketat dan tank top yang biasa dikenakannya dan yang tidak kalah menariknya lagi ia memiliki pantat yang sangat padat dan berisi yang terlihat dari rok sekolah setinggi lutut dan rok mini yang ia kenakan dan anehnya lagi aku tidak pernah melihat adanya garis CD yang ia kenakan, dan yang pasti memiawnya belum ditumbuhi bulu-bulu halus. Aku sering melihat riska kesekolah setiap hari dengan sengaja berdiri didepan rumah sebelum aku berangkat kerja atau pada sore hari sepulang kerja di saat ia sedang jalan-jalan sore di sekitar kompleks dan pada saat itu aku selalu memandangi riska dengan sangat tajam dan penuh nafsu namun ia tak menyadarinnya dan sampai suatu hari riska mulai menyadarinya dan mulai membalas tatapan aku dengan mata yang sangat menggoda.

Sejak kejadian itu aku selalu terbayang-bayang dengan kemolekan riska setiap usai bekerja namun bukannya aku jatuh cinta padanya tapi aku suka akan kemolekan tubuhnya dan sangat bernafsu untuk mencicipinnya, tetapi nafsu birahi tersebut aku tahan dan aku lampiaskan dengan hanya memandangi tubuhnya dari balik pagar pada sore hari disaat ia sedang berjalan-jalan dikompleks. Riska selalu menggunakan tank top dan rok mini setiap akan berjalan- jalan disekitar kompleks bersama kakak dan sepupunya (Yani yang sedang kuliah smst 2 dan Neni yang duduk di sma kls 3) dan ini dia lakukan setiap sore. Seperti biasanya pada sore hari setiap pulang kerja aku selalu menunggu riska untuk memandangi tubuhnya, tetapi pada saat itu aku heran karena riska hanya sendiri saja berjalan dengan sangat santai dan seperti biasa pula ia hanya memakai tank top yang pada saat itu berwarna kuning dan rok mini berwarna putih tembus pandang dan yang tidak terlalu ketat.

Dengan sangat nafsu aku tatap dia dari balik pagar dan dia pun membalasnya dan tanpa aku sangka-sangka riska menuju ke pintu pagar rumah aku, dan dalam hati aku bertanya mungkin dia akan marah karena aku selalu menatapnya, tetapi hal tersebut tidak terjadi, dia malah tersenyum manis sambil duduk dideket didepan pagar rumah aku yang membuat nafsu aku semakin tinggi karena dengan leluasa aku dapat memandangi tubuh riska dan yang lebih mengasikan lagi ia duduk dengan menyilangkan pahannya yang membuat sebagian roknya tersingkap disaat angin meniup dengan lembutnya namun ia diam dan membiarkan saja.

Dengan penuh nafsu dan penasaran ingin melihat tubuh riska dari dekat maka aku dekati dia dan bertannya “Duduk sendirian nih boleh aku temanin,” dengan terkejut riska mambalikan wajahnya dan berkata “eh…… boooboleh.” Aku langsung duduk tepat di sampingnya dikarenakan deker tersebut hanya pas untuk dua orang. Dan untuk mengurangi kebisuan aku bertannya pada riska “Biasanya bertiga, temennya mana..?”, dengan terbata-bata riska berkata “Gi.. gini om, mereka i.. itu bukan temen aku tetapi kakak dan sepupu aku.” aku langsung malu sekali dan kerkata “Sorry.” kemudia riska menjelaskan bahwa kakak dan sepupunnya lagi ke salah satu mal namannya MM. Riska mulai terlihat santai tetapi aku semakin tegang jantungku semakin berdetak dengan kerasnya dikarenakan dengan dekatnya aku dapat memandangi paha mulus riska ditambah lagi dua bukit kembarnya tersembul dari balik tank topnya apabila dia salah posisi.

Cerita Sex Perawan - Diam-diam aku mencuri pandang untuk melihatnya namun dia mulai menyadarinya tetapi malah kedua bukit kembarnya tersebut tambah diperlihatkannya keaku yang membuat aku semakin salah tingkah dan tampa sengaja aku menyentuh pahanya yang putih tanpa ditutupi oleh rok mininya karena tertiup angin yang membuat riska terkejut dan riskapun tidak marah sama sekali sehingga tangan aku semakin penasaran dan aku dekapkan tangan aku ke pahanya dan dia pun tidak marah pula dan kebetulan pada saat itu langitpun semakin gelap sehingga aku gunakan dengan baik dengan perlahan-lahan tangan kiri aku yang berada di atas pahanya aku pindahkan ke pinggannya dan meraba-raba perutnya sambil hidungku aku dekatkan ketelingannya yang membuat riska kegelian karena semburan nafasku yang sangat bernafsu dan mata ku tak berkedip melihat kedua bukit kembarnya yang berukuran sedang dibalik tank topnya.

Cerita seks Lainnya: Cerita seks Hilang Perawan Dihari valentine

Tanpa aku sadari tangan kiri aku telah menyusup kedalam tank top yang ia gunakan menuju kepunggunya dan disana aku menemukan sebuah kain yang sangat ketat yang merupakan tali BH nya dan dengan sigapnya tangan aku membuka ikatan BH yang dikenakan riska yang membuat tangan aku semakin leluasa ber gerilya dipunggunya dan perlahan- lahan menyusup kebukit kembarnya serta tangan kanan aku membuka ikatan tali BH riska yang berada di lehernya dan dengan leluasa aku menarik BH riska tersebut keluar dari tank topnya karena pada saat itu riska mengggunakan BH yang biasa digunakan bule pada saat berjemur. Setelah aku membuka BHnya kini dengan leluasa tangan aku meraba, memijit dan memelintir bukit kembarnya yang membuat riska kegelian dan terlihat pentil bukit kembarnya telah membesar dan berwarna merah dan tanpa ia sadari ia berkata “Terusss.. nikmattttt.. Ommmm……….. ahh.. ahhhh….” Dan itu membuat aku semakin bernafsu, kemudian tangan aku pindahkan ke pinggannya kembali dan mulai memasukannnya ke dalam rok mini yang ia kenakan dengan terlebih dahulu menurunkan res yang berada dibelakang roknya, kemudian tangan aku masukan kedalam rok dan CDnya dan meremas-remas bokongnya yang padat dan berisi dan ternyata riska memakai CD model G string sehingga membuat aku berpikir anak SMP kayak dia kok sudah menggunakan G string tetapi itu membuat pikiranku selama ini terjawab bahwa riska selama ini menggunakan G string sehingga tidak terlihat adanya garis CD.

Lima menit berlalu terdengar suara riska “Ahh.. terusss Om… terusss.. nikmattttt.. ahh.. ahhhh…” hanya kalimat itu yang keluar dari mulut riska pada saat aku menyentuh dan memasukan jari tengan aku ke dalam memiawnya yang belum ditumbuhi bulu-bulu tersebut dari belakang dan aku pun makin menggencagkan seranganku dengan mengocok memiawnya dengan cepat. Tiba-tiba pecahlah rintihan nafsu keluar dari mulut Riska. “Ouuhhh.. Ommmm.. terus.. ahhh.. ahhhhhhhhh.. ahhhhhhhhhhhhhh..” riska mengalami orgasme untuk yang pertama kali. Setelah riska mengalami orgasme aku langsung tersentak mendengar suara beduk magrib dan aku menghentikan seranganku dan membisikan kata-kata ketelinga riska “Udah dulu ya..” dengan sangat kecewa riska membuka matanya dan terlihat adanya kekecewaan akibat birahinya telah sampai dikepala dan aku menyuruhnya pulang sambil berkata “Kapan-kapan kita lanjutkan lagi,” ia langsut menyahut “Ya om sekarang aja tanggung nih, lihat memiaw aku udah basah..” sambil ia memegang memiawnya yang membuat aku berpikir anak ini tinggi juga nafsunya dan aku memberinya pengertian dan kemudian ia pulang dengan penuh kekecewan tanpa merapikan tank top dan roknya yang resnya masih belum dinaikan namun tidak membuat rok mininya turun karena ukuran pingganya yang besar, tetapi ada yang lebih parah ia lupa mengambil BH nya yang aku lepas tadi sehingga terlihat bukit kembarnya bergoyang-goyang dan secara samar-samar terlihat putting gunung kembarnya yang telah membesar dan berwarna merah dari balik tank topnya yang pastinya akan membuat setiap orang yang berpapasan dengannya akan menatapnya dengan tajam penuh tanda tanya.

Cerita Sex Perawan - Setelah aku sampai di rumah aku langsug mencium BH riska yang ia lupa, yang membuat aku semakin teropsesi dengan bentuk gunung kembarnya dan dapat aku bayangkan dari bentuk BH tersebut. Sejak kejadian sore itu, lamunanku semakin berani dengan menghayalkan nikmatnya bersetubuh dengan riska namun kesempatan itu tak kunjung datang dan yang mengherankan lagi riska tidak pernah berjalan-jalan sore lagi dan hal tersebut telah berlangsung selama 1 minggu sejak kejadian itu, yang membuat aku bertanya apakah dia malu atau marah atas kejadian itu, sampai suatu hari tepatnya pada hari sabtu pagi dan pada saat itu aku libur, cuaca sangat gelap sekali dan akan turun hujan, aku semakin BT maka kebiasaan aku yang dulu mulai aku lakukan dengan menonton film porno, tapi aku sangat bosan dengan kaset tersebut. Hujanpun turun dengan derasnya dan untuk menghilangkan rasa malas dan bosan aku melangkah menuju keteras rumah aku untuk mengambil koran pagi, tapi setibanya didepan kaca jendela aku tersentak melihat seorang anak SMP sedang berteduh, ia sangat kedinginan dikarenakan bajunya basah semuannya yang membuat seluruh punggunya terlihat termasuk tali BH yang ia kenakan. Perlahan-lahan nafsuku mulai naik dan aku perhatikan anak tersebut yang kayaknya aku kenal dan ternyata benar anak tersebut adalah Riska, dan aku berpikir mungkin dia kehujanan saat berangkat sekolah sehingga bajunya basah semua. Kemudian aku mengatur siasat dengan kembali ke ruang tengah dan aku melihat film porno masih On, maka aku pun punya ide dengan megulang dari awal film tersebut dan akupun kembali ke ruang tamu dan membuka pintu yang membuat riska terkejut.

Pada saat riska terkejut kemudia aku bertannya pada dia “Lo riska ngak kesekolah nih?” dengan malu- malu riska menjawab “Ujan om..” aku langsung bertannya lagi “Ngak apa-apa terlambat.” “Ngak apa-apa om karena hari ini ngak ada ulangan umum lagi.” riska menjawab dan aku langsung bertannya “Jadi ngak apa-apa ya ngak kesekolah?”. “Ia om”, riska menjawab dan dalam hati aku langsung berpikir bahwa selama ini riska tidak pernah kelihatan karena ia belajar untuk ulangan umum, dan inilah kesempatan yang aku tunggu- tunggu dan aku langsung menawarinya untuk masuk kedalam dan tanpa malu-malu karena udah kedingin dia langsung masuk kedalam ruang tamu dan langsung duduk dan pada saat itu aku memperhatikan gunung kembarnya yang samar- samat tertutupi BH yang terlihat dari balik seragam sekolahnya yang telah basah sehingga terlihat agak transparan. Melihat riska yang kedinginan, maka aku menawari dia untuk mengeringkan badannya di dalam dan dia pun setuju dan aku menunjukan sebuah kamar di ruang tengah dan aku memberi tahu dia bahwa di sana ada handuk dan baju seadannya. Dengan cepat riska menuju ke ruang tengah yang disana terdapat TV dan sedang aku putar film porno, hal tersebut membuat aku senang, karena riska telah masuk kedalam jebakanku dan berdasarkan perkiraan aku bahwa riska tidak akan mengganti baju tetapi akan berhenti untuk menonton film tersebut.

Cerita Sex Perawan - Setelah beberapa lama aku menunggu ternyata riska tidak kembali juga dan akupun menuju keruang tengah dan seperti dugaanku riska menonton film tersebut dengan tangan kanan di dalam roknya sambil mengocok memiawnya dan tangan kiri memegang bukit kembarnya. Aku memperhatikan dengan seksama seluruh tingkah lakunya dan perlahan-lahan aku mengambil handy cam dan merekam seluruh aktivits memegang dan mengocok memiaw dan bukit kembarnya yang ia lakukan sendiri dan rekaman ini akan aku gunakan untuk mengancamnya jika ia bertingkah. Setelah merasa puas aku merekamnya. Aku menyimpan alat tersebut kemudian aku dekati riska dari belakang. Aku berbisik ketelinga riska, enak ya, riska langsung kaget dan buru- buru melepaskan tangannya dari memiaw dan bukit kembarnya, aku langsung menangkap tangannya dan berbisik lagi “Teruskan saja, aku akan membantumu.” kemudian aku duduk dibelakang riska dan menyuruh riska untuk duduk di pangkuanku yang saat itu penisku telah menegang dan aku rasa riska menyadari adanya benda tumpul dari balik celana yang aku kenakan.

Dengan perlahan-lahan, tanganku aku lingkarkan keatas bukit kembarnya dan ciumanku yang menggelora mencium leher putih riska, tangan kananku membuka kancing baju riska satu demi satu sampai terlihat bukit kembarnya yang masih ditutupi BH yang bentuknya sama pada saat kejadian yang sore lalu. Riska sesekali menggelinjat pada saat aku menyentuh dan meremas bukit kembarnya namun hal tersebut belum cukup, maka aku buka sebagian kancing baju seragam yang basah yang digunakan riska kemudian tagan kiri aku masuk ke dalam rok riska dan memainkan bukit kecilnya yang telah basah dan pada saat itu rok yang ia gunakan aku naikan ke perutnya dengan paksa sehingga terlihat dengan jelas G string yang ia gunakan. Aku langsung merebahkan badannya diatas karpet sambil mencium bibir dan telinganya dengan penuh nafsu dan secara perlahan-lahan ciuman tersebut aku alihkan ke leher mulusnya dan menyusup ke kedua gunung kembarnya yang masih tertutup BH yang membuat riska makin terangsang dan tanpa dia sadari dari mulutnya mengeluarkan desahan yang sangat keras. “Ahhhhh terussssssss Omm…….. terusssssss…. nikmattttttt….. ahh…. ahhhhhhhhhhh……. isap terus Om.. Ahhhh…….. mhhhhhhhh. Omm…” Setelah lama mengisap bukit kembarnya yang membuat pentil bukit kembarnya membesar dan berwarna merah muda, perlahan- lahan ciuman aku alihkan ke perutnya yang masih rata dan sangat mulus membuat riska tambah kenikmatan. “Ahh ugggh…. uuhh…. agh…. uhh…. aahh”, Mendengar desahan riska aku makin tambah bernafsu untuk mencium memiawnya, namun kegiatanku di perut riska belum selesai dan aku hanya menggunakan tangan kiri aku untuk memainkan memiawnya terutama klitorisnya yang kemudian dengan menggunakan ketiga jari tangan kiri aku, aku berusaha untuk memasukan kedalam memiaw riska, namun ketiga jari aku tersebut tidak pas dengan ukuran memiawnya sehingga aku mencoba menggunakan dua jari tetapi itupun sia-sia yang membuat aku berpikir sempit juga memiaw anak ini, tetapi setelah aku menggunakan satu jari barulah dapat masuk kedalam memiawnya, itupun dengan susah payah karena sempitnya memiaw riska.

Memek Perawan Anak Tetangga

Dengan perlahan-lahan kumaju mundurkan jari ku tersebut yang membuat riska mendesah. “Auuuuuggggkkkk…” jerit Riska. “Ah… tekan Omm.. enaaaakkkkk…terusssss Ommm…” Sampai beberapa menit kemudia riska mendesah dengan panjang. “Ahh ugggh…, uuhh…, agh…, uhh…, aahh”, yang membuat riska terkulai lemah dan aku rasa ada cairan kental yang menyempor ke jari aku dan aku menyadari bahwa riska baru saja merasakan Orgasme yang sangat nikmat. Aku tarik tangan aku dari memiawnya dan aku meletakan tangan aku tersebut dihidungnya agar riska dapat mencium bau cairan cintannya. Setelah beberapa saat aku melihat riska mulai merasa segar kembali dan kemudian aku menyuruh dia untuk mengikuti gerakan seperti yang ada di film porno yang aku putar yaitu menari striptis, namun riska tampak malu tetapi dia kemudian bersedia dan mulai menari layaknya penari striptis sungguhan. Perlahan-lahan riska menanggalkan baju yang ia kenakan dan tersisa hanyalah BH seksinya, kemudian disusul rok sekolahnya yang melingkar diperutnya sehingga hanya terlihat G string yang ia kenakan dan aku menyuruhnya menuju ke sofa dan meminta dia untuk melakukan posisi doggy, riska pun menurutinya dan dia pun bertumpuh dengan kedua lutut dan telapak tangannya.

Dengan melihat riska pada posisi demikian aku langsug menarik G string yang ia kenakan ke arah perutnya yang membuat belahan memiawnya yang telah basah terbentuk dari balik G string nya, dan akupun mengisap memiawnya dari balik G string nya dan perlahan-lahan aku turunkan G string nya dengan cepat sehingga G string yang riska kenakan berada di ke dua paha mulusnya, sehingga dengan leluasa dan penuh semangat aku menjilat, meniup, memelintir klitorisnya dengan mulut aku. “Aduh, Ommm…! Pelan-pelan dong..!” katanya sambil mendesis kesakitan Riska menjatuhkan tubuhnya kesofa dan hanya bertumpuh dengan menggunakan kedua lututnya. Aku terus menjilati bibir memiawnya, klitorisnya, bahkan jariku kugunakan untuk membuka lubang sanggamanya dan kujilati dinding memiawnya dengan cepat yang membuat riska mendesah dengan panjang. “Uhh…, aahh…, ugghh…, ooohh”. “Hmm…, aumm…, aah…, uhh…,ooohh…, ehh”. “Oooom…, uuhh…” Riska menggeliat- geliat liar sambil memegangi pinggir sofa. “Ahhh… mhhh… Omm…” demikian desahannya. Aku terus beroperasi dimemiawnya. Lidahku semakin intensif menjilati liang kemaluan Riska. Sekali-sekali kutusukkan jariku ke dalam memiawnya, membuat Riska tersentak dan memiawik kecil. Kugesek-gesekkan sekali lagi jariku dengan memiawnya sambil memasukkan lidahku ke dalam lubangnya. Kugerakkan lidahku di dalam sana dengan liar, sehingga riska semakin tidak karuan menggeliat.

Setelah cukup puas memainkan vaginanya dengan lidahku dan aku dapat merasakan vaginanya yang teramat basah oleh lendirnya aku pun membuka BH yang dikenakan riska begitupun dengan G string yang masih melingkar dipahanya dan aku menyuruh di untuk duduk disofa sambil menyuruh dia membuka celana yang aku gunakan, tetapi riska masih malu untuk melakukannya, sehingga aku mengambil keputusan yaitu dengan menuntun tanggannya masuk ke balik celana aku dan menyuruh dia memegang penis aku yang telah menegang dari tadi. Setelah memegang penis aku, dengan sigapnya seluruh celana aku (termasuk celana dalam aku) di turunkannya tanpa malu-malu lagi oleh riska yang membuat penis aku yang agak besar untuk ukuran indonesia yaitu berukuran 20 cm dengan diameter 9 cm tersembul keluar yang membuat mata riska melotot memandang sambil memegangnya, dan aku meminta riska mengisap penis aku dan dengan malu-malu pula ia mengisap dan mengulum penis aku, namun penisku hanya dapat masuk sedalam 8 cm dimulut riska dan akupun memaksakan untuk masik lebih dalam lagi sampai menyentuh tenggorokannya dan itu membuat riska hampir muntah, kemudian ia mulai menjilatinya dengan pelan- pelan lalu mengulum-ngulumnya sambil mengocok-ngocoknya, dihisap- hisapnya sembari matanya menatap ke wajahku, aku sampai merem melek merasakan kenikmatan yang tiada tara itu.

Cepat-cepat tangan kananku meremas bukit kembarnya, kuremas-remas sambil ia terus mengisap-isap penisku yang telah menegang semakin menegang lagi. Kemudian aku menyuruh riska mengurut penisku dengan menggunakan bukit kembarnya yang masih berukuran sedang itu yang membuat bukit kembar riska semakin kencang dan membesar. Dan menunjukan warna yang semakin merah. Setelah puas, aku rebahkan tubuh riska disofa dan aku mengambil bantal sofa dan meletakan dibawan bokong riska (gaya konvensional) dan aku buka kedua selangkangan riska yang membuat memiawnya yang telah membesar dan belum ditumbuhi bulu-bulu halus itu merekah sehingga terlihat klitorisnya yang telah membesar. Batang penisku yang telah tegang dan keras, siap menyodok lubang sanggamanya. Dalam hati aku membatin, “Ini dia saatnya… lo bakal habis,riska..!” mulai pelan-pelan aku memasukkan penisku ke liang surganya yang mulai basah, namun sangat sulit sekali, beberapa kali meleset, hingga dengan hati-hati aku angkat kedua kaki riska yang panjang itu kebahu aku, dan barulah aku bisa memasukan kepala penisn aku, dan hanya ujung penisku saja yang dapat masuk pada bagian permukaan memiaw riska. “Aduhhhhhh Omm.. aughhhhghhhhh… ghhh… sakit Omm…” jerit Riska dan terlihat riska menggigit bibir bawahnya dan matanya terlihat berkaca-kaca karena kesakitan. Aku lalu menarik penisku kembali dan dengan hati2 aku dorong untuk mencoba memasukannya kembali namun itupun sia-sia karena masih rapatnya memiaw riska walaupun telah basah oleh lendirnya.

Dan setelah beberapa kali aku coba akhirnya sekali hentak maka sebagian penis aku masuk juga. Sesaat kemudian aku benar-benar telah menembus “gawang” keperawanan riska sambil teriring suara jeritan kecil. “Oooooohhhhgfg….. sa… kiiiit…. Sekkkallliii…. Ommmmm….”, dan aku maju mundurkan penis aku kedalam memiaw riska “Bless, jeb..!” jeb! jeb! “Uuh…, uh…, uh…, uuuh…”, ia mengerang. “Auuuuuggggkkkk…” jerit Riska. “Ommm Ahh…, matt.., maatt.., .ii… aku…” Mendengar erangan tersebut aku lalu berhenti dan membiarkan memiaw riska terbiasa dengan benda asing yang baru saja masuk dan aku merasa penis aku di urut dan di isap oleh memiaw riska,namun aku tetap diam saja sambil mengisap bibir mungilnya dan membisikan “Tenang sayang nanti juga hilang sakitnya, dan kamu akan terbiasa dan merasa enakan.” Sebelum riska sadar dengan apa yang terjadi, aku menyodokkan kembali penisku ke dalam memiaw riska dengan cepat namun karena masih sempit dan dangkalnya nya memiaw riska maka penisku hanya dapat masuk sejauh 10 cm saja, sehingga dia berteriak kesakitan ketiga aku paksa lebih dalam lagi. “Uhh…, aahh…, ugghh…, ooohh”. “Hmm…, aumm…, aah…, uhh…, ooohh…, ehh”. “Ooommm…,sakkkitt…… uuhh…, Ommm…,sakitttt……….. ahh”. “Sakit sekali………… Ommm…, auhh…, ohh…” “Riska tahan ya sayang”. Untuk menambah daya nikmat aku meminta riska menurunkan kedua kakinya ke atas pinggulku sehingga jepitan memiawnya terhadap penisku semakin kuat.. Nyaman dan hangat sekali memiawnya..! Kukocok keluar masuk penisku tanpa ampun, sehingga setiap tarikan masuk dan tarikan keluar penisku membuat riska merasakan sakit pada memiawnya. Rintihan kesakitannya semakin menambah nafsuku. Setiap kali penisku bergesek dengan kehangatan alat sanggamanya membuatku merasa nikmat tidak terkatakan.

Cerita Sex Perawan - Kemudian aku meraih kedua gunung kembar yang berguncang-guncang di dadanya dan meremas-remas daging kenyal padat tersebut dengan kuat dan kencang, sehingga riska menjerit setinggi langit. Akupun langsung melumat bibir riska membut tubuh riska semakin menegang. “Oooom…., ooohh…, aahh…, ugghh…, aku…, au…, mau…, ah…, ahh…, ah…, ah…, uh…, uhh”, tubuh riska menggelinjang hebat, seluruh anggota badannya bergetar dan mengencang, mulutnya mengerang, pinggulnya naik turun dengan cepat dan tangannya menjambak rambutku dan mencakar tanganku, namun tidak kuperdulikan. Untunglah dia tidak memiliki kuku yang panjang..! Kemudian riska memeluk tubuhku dengan erat. Riska telah mengalami orgasme untuk yang kesekian kalinya. “Aaww…, ooww…, sshh…, aahh”, desahnya lagi. “Aawwuuww…, aahh…, sshh…, terus Ommm, terruuss…, oohh” “Oohh…, ooww…, ooww…, uuhh…, aahh… “, rintihnya lemas menahan nikmat ketiga hampir 18 cm penisku masuk kedalam memiawnya dan menyentuh rahimmnya. “Ahh…, ahh…, Oohh…” dan, “Crrtt…, crtr.., crt…, crtt”, air maninya keluar. “Uuhh… uuh… aduh.. aduh… aduhh.. uhh… terus.. terus.. cepat… cepat aduhhh..!” Sementara nafas saya seolah memburunya, “Ehh… ehhh… ehh..” “Uhhh… uhhh…. aduh… aduh… cepat.. cepat Ommm… aduh..!” “Hehh.. eh… eh… ehhh..” “Aachh… aku mau keluar… oohh… yes,” dan… “Creeet… creeet… creeet…” “Aaaoooww… sakit… ooohhh… yeeaah… terus… aaahhh… masukkin yang dalam Ommm ooohhh… aku mau keluar… terus… aahhh… enak benar, aku… nggak tahaaan… aaakkhhh…”

Setelah riska orgasme aku semakin bernafsu memompa penisku kedalam memiawnya, aku tidak menyadari lagi bahwa cewek yang aku nikmati ini masih ABG berumur 12 tahun. Riska pun semakin lemas dan hanya pasrah memiawnya aku sodok. Sementara itu … aku dengarkan lirih … suara riska menahan sakit karena tekanan penisku kedalam liang memiawnya yang semakin dalam menembus rahimnya. Aku pun semakin cepat untuk mengayunkan pinggulku maju mundur demi tercapainya kepuasan. Kira-kira 10 menit aku melakukan gerakan itu. Tiba-tiba aku merasakan denyutan yang semakin keras untuk menarik penisku lebih dalam lagi, dan.. “Terus.., Omm.., terus.. kan..! Ayo.., teruskan… sedikit lagi.., ayo..!” kudengar pintanya dengan suara yang kecil sambil mengikuti gerakan pinggulku yang semakin menjadi. Dan tidak lama kemudian badan kami berdua menegang sesaat, lalu.., “Seerr..!” terasa spermaku mencair dan keluar memenuhi memiaw riska, kami pun lemas dengan keringat yang semakin membasah di badan.

Aku langsung memeluk riska dan membisikan “Kamu hebat sayang, apa kamu puas..?” diapun tersenyum puas, kemudian aku menarik penis aku dari memiawnya sehingga sebagian cairan sperma yang aku tumpahkan di dalam memiawnya keluar bersama darah keperawanannya, yang membuat nafsuku naik kembali, dan akupun memompa memiaw riska kembali dan ini aku lakukan sampai sore hari dan memiaw riska mulai terbiasa dan telah dapat mengimbagi seluruh gerakanku dan akupun mengajarinya beberapa gaya dalam bercinta. Sambil menanyakan beberapa hal kepadanya “Kok anak SMP kaya kamu udah mengenakan G string dan BH seksi” riska pun menjelaskannya “bahwa ia diajar oleh kakak dan sepupunya” bahkan katanya ia memiliki daster tembus pandang (transparan). Mendengar cerita riska aku langsung berfikir adiknya saja udah hebat gimana kakak dan sepupunya, pasti hebat juga.

Kapan-kapan aku akan menikmatinya juga. Setelah kejadian itu saya dan riska sering melakukan seks di rumah saya dan di rumahnya ketika ortu dan kakanya pergi, yang biasanya kami lakukan di ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, meja kerja, meja makan, dapur., halaman belakang rumah dengan berbagai macam gaya dan sampai sekarang, apabila saya udah horny tinggal telepon sama dia dan begitupun dengan dia. Riska sekarang telah berumur 14 tahun dan masih suka dateng mengunjungi rumah saya, bahkan riska tidak keberatan bila aku suruh melayani temen-temen aku dan pernah sekali ia melayani empat sekaligus temen-temen aku yang membuat riska tidak sadarkan diri selama 12 jam, namun setelah sadar ia meminta agar dapat melayani lebih banyak lagi katanya. Yang membuat aku berpikir bahwa anak ini maniak sex, dan itu membuat aku senang karena telah ada ABG yang memuaskan aku dan temen-temen aku, dan aku akan menggunakan dia untuk dapat mendekati kakak dan sepupunya. END

Cerita Dewasa, Cerita Sex Terbaru, Cerita Mesum, Cewek Bugil, Cerita Porn, Cerita Tante-Tante Girang, Cerita ABG Sex
readmore »»  

Cerita seks Hilang Perawan Dihari valentine

Cerita seks Hilang Perawan Dihari valentine
Cerita seks dewasa, Cerita seks Hilang Perawan Dihari valentine - Ini kisah nyata pernah dituturkan oleh seorang siswi SLTP yang saya gubah dalam bentuk cerpen semoga bisa diambil ibrahnya dan dengan lantang rame-rame kita bilang Say No to Valentine day dan jangan sekali-kali latah untuk ikutan rayain ya!

Bunga-bunga bertaburan indah didepan mata Rein, aromanya nyaman di hidung membangkitkan semangat untuk segera meraupnya. Tak tersisa. Dia pun jingkrak-jingkrak. Ya, ini kali pertama Rein diijinkan Ayahnya untuk keluar dengan Dev, pacarnya. Setelah pertaruhan argumen dan sedikit ancaman dari Rein akan mengurung diri di kamar jika tak diijinkan keluar. Maklumlah Rein adalah anak perempuan satu satunya. Dan bukan pertama kalinya keinginannya harus dipenuhi. Meski menyimapan kekhawatiran Ayah dan Ibunya terpaksa mengijinkannya. Kata terakhir yang keluar sebelum mereka pergi adalah “ Dev, saling Menjaga ya?”. Bukan tak mempercayai Dev, tapi mereka sama-sama masih SLTP, masih terlalu kecil untuk diamanahi apapun.

Cerita seks Hilang Perawan Dihari valentine

Seperti burung lepas kandang, mereka terbang jauh mengelilingi batas-batas daerah, mereka tak sadar musuh tentunya siap-siap dengan taringnya. Sampailah mereka jauh dari Desa, dari pantauan kakak Rein, orangtua dan masyarakat yang akan membela mereka. Taman Rimba. Ya letaknya didalam Kota. Meski dalam Kota, taman ini adalah hutan buatan tempat binatang yang dilindungi. Biasanya jika disiang hari tempat ini dijadikan liburan keluarga. Hiburan murah meriah sambil mengenal satwa bagi anak anak mereka. Dev memilih tempat ini karena pada malam itu akan banyak pasangan ABG yang merayakan Hari Valentine dan mencatatkan moment paling berharga dalam sejarah percintaan mereka.

“Dev, kita pulang yuk!” Rein mulai jengah dengan suasana taman, makin malam makin banyak muda mudi yang datang. Sebagian dari mereka bertahan tetap di arena menikmati acara yang disediakan panitia. Ada juga yang menghabiskan waktu dengan keliling taman, duduk-duduk, tak sekali Rein jumpai pasangan sedang berpelukan, lip kissing seperti yang dilihatnya di film-film percintaan Korea bahkan lebih… Saat itu sulit dibedakan mana penghuni taman rimba dan mana yang pengunjungnya.

“Bentar lagi Rien, sayangkan jauh-jauh kita cepat pulang. Acaranya baru juga dimulai. Siapa tau nanti kita dapat doorprize atau kita dinobatkan jadi pasangan paling mesra. Apa kamu gak ingin kita selalu mengingat moment ini. Ketika semua orang memandang iri”. Manjur, perkataan Dev meluluhkan hati Rein untuk tetap bertahan. Dev adalah cinta pertamanya. Dia sangat menyayangi lelaki itu dan tak ingin buat dia kecewa.

Jam menunjukan pukul 21.40 WIB ketika Rein melihat jam pada handphonenya. Ada banyak panggilan tak terjawab disana. Ia lupa untuk mengubah nada silent dari sepulang sekolah tadi. “ Rein, kamu dimana? Lekas pulang! “, itu sms yang dikirim kakaknya. Hendra. Ren semakin gusar.

“Dev, pokoknya kita pulang sekarang! Ayah cemas. Ini sudah terlalu malam.” Dev hanya pandangi wajah kekasihya itu sekilas dengan gurat kecewa. Karena ia masih ingin menikmati acara demi acara. Dev berlalu menuju tempat parkiran. Rein mengambil helm dari tangan Dev masih tetap dengan isyarat sunyi.

Suasana mencekam, gelap dan sunyi, suara sound speaker terdengar sangat jauh. Tiba-tiba motor yang dikendarai Dev mogok. Bagi orang yang waras tentu lebih memilih tidur berselimut dirumah dari pada keluyuran. Kalau tidak karena permintaan Dev tentu Rien lebih memilih dirumah saja.  Rien masih mengingat permohonan Dev.

“ Rien, sekali ini saja, malam Valentine. Malam kasih sayang. Malam seluruh dunia berbahagia. Merayakan!. Besok jam sekolah kosong juga hanya diisi eskul kan?”. “Menyesalkah ? entahlah dilain sisi Rein juga menikmati setiap detik, menit dan seluruh waktu bersama Dev. Setiap getaran yang mengalir mengingatkan pada Rien, mungkin cinta memerlukan pengorbanan. Pengorbanan ?

Pada akhirnya Rien benar benar dituntut untuk berkorban. Pengorbanan yang tak pernah diharapkan. Dibayangkan, oleh Dev, dirinya atau siapapun juga. Pengorbanan yang sia sia. Konyol. Sewaktu motor Dev mogok, dua orang pria tinggi besar berpawakan polisi menghampiri.

“kalian disini ngapain?” Tanya seorang lelaki yang berambut ikal kepak

“ motor kami mogok, Bang! “

“Alasan! Kalian mau mesum ya ?”

“ bener! gak bang! Jawab Dev, yang mulai menciut mentalnya. Pasalnya dua lelaki itu membentak.

“ikut kami! Ajak lelaki itu setelah bertanya alamat dan kartu pelajar. Lelaki perpawakan polisi itu mengintrogasi Dev dan Rein secara terpisah.

“ kamu pasti sudah mesum ? kamu sudah tak perawan kan ? Tanya lelaki itu ke Rein

“ Rein hanya terisak pasalnya dia takut suara tinggi, bentakan. Orang tuanya tak pernah membentaknya. Ditambah lagi suasana hutan yang gelap, hanya cahaya handphone dari lelaki asing itu. “Dev, dimana kau ?“ pikirnya.

“Dev!!!” hanya kata itu yang sanggup keluar. Sekarang Rien benar-benar takut bukan saja karena bentakan tapi laki-laki itu menyusupkan tangannya dikemeja Rien

“ Alahhh!, kamu juga sudah tidak perawankan?, jangan berisik ! Sal yang dipake Rien berpindah membungkam mulutnya. Tenaga lelaki itu terlalu kuat. Rien tak dapat berbuat apa apa dan tak mengetahui apa apa? Hal buruk telah menimpanya.

Ditempat yang berbeda Dev dimintai uang dan handphonenya. Jika tidak diberikan maka akan diancam dimasukan ke kantor polisi. Nyali Dev yang masih SLTP tak bertahan, dan tidak bisa berpikir panjang. Apalagi ia berasal dari Desa. Mentalnya bertekuk lutut diserahkan uang tiga puluh ribuan itu beserta handphonenya.

“ arrrgh! Kenapa kamu tak bilang dari tadi Rein? Geraham Dev saling bertemu. Geram. Setelah mendengar pengakuan Rein. Dia putar motornya kearah tempat dimana motornya tadi mogok. Dia putari seluruh taman. Sia sia. Tidak ia temui dua lelaki tersebut. Putus harapan ia beranikan diri untuk menghampiri pos satpam penjagaan dan menanyakan tentang dua lelaki tersebut. Tapi penjaga mengaku tidak mengenali sama sekali dengan ciri ciri yang disebutkan. “ kalau polisi yang patroli disini biasanya pake seragam Dek” jelas penjaga tersebut. Setitik jalan keluar tak mereka temui sedikitpun, semua tertutup. Gelap dan semakin gelap seperti hari yang hampir mendekati tengah malam. Dev dan Rien merayakan hari Valentine penuh dengan tangis. Tangis yang tak akan pernah kering sampai kapanpun.

Rien pagi pagi sekali datang ke sekolah. Ia sangat bingung harus bagaimana. Ingin segera ia bertemu dengan Dev. Matanya tak terpejam barang semenitpun. Bukan karena berkumpulnya rindu seperti hari biasa tapi karena kecemasan dan rasa shok bersekongkol disana. Tak disangkanya Dev sudah berada di kelas. Senyumanya berubah menjadi masam. Dia lihat Dev bersama Sri. Dilihatnya coklat ditangan Sri. “Dev, beri aku penjelasan?” ditariknya Dev kebelakang kelas.

“Rien, maaf aku masih jejaka. Gila!,  kalau aku memperoleh yang tidak perawan”. Jawab Dev sambil menunduk. Sri sudah lama mencintaiku. Tidak salahnya aku mengobati kekecewaan ini dengannya. Aku kecewa Rien. Aku shok”. Sekarang Rien yang benar benar merasa gila. Tangisnya sudah kering. Badannya kehilangan kekuatan. Disandarkannya lama di tiang bangunan. Sunyi. Sampai tanda bel masuk berbunyi.

“ Maaf Rien, kuharap kamu baik-baik saja. Yuk kita masuk”. Kata Dev sambil berlalu.

Hari ini ruang kelas terpisah antara laki-laki dan perempuan. Kegiatan eskul hari ini diisi dengan kegiatan Rohis. Miss. Salsabillah adalah guru Bahasa Inggris yang dipercaya Kepala Sekolah sebagai tutor kegiatan Rohis di kelas dua. Kelasnya Rien. Banyak murid yang menyukainya, suaranya lembut, teduh, tak pernah marah-marah dan yang terpenting adalah dia bisa diterima oleh anak-anak dalam memberikan tausyiah meskipun dia bukanlah lulusan dari pesantren atau sekolah tinggi agama. Kedahsyatan dalam mencari ilmu Agama secara otodidak mengantarkannya menjadi sesosok muslimah yang ideal.

Betapa terkejutnya dia ketika sampai dikelas semua murid mengucapkan “ Happy Valentine Miss! Secara serentak. Wow. Disela kebingungannya murid-murid menyisipkan coklat, bunga atau entah apa isinya yang dibungkus rapi bersama sampul warna pink. Dia tak pernah merayakannya. Saat itu adalah waktu yang tepat untuk mengembalikan Aqidah dan menghapus lata murid yang ikut-ikutan merayakan Valentine.

“hari ini hari Valentine? Tanya Salsabillah kepada muridnya setelah kondisi lumayan tenang.

“ Iya Miss “

“Apa itu Valentine ?”

“Ah, Miss kolot masak hari gini gak ngerti valentine. Capek deh!!!” kata seorang murid.

Murid yang lain menimpali, “ hari kasih sayang Miss,”

“siapa yang bilang?” menarik perhatian muridnya. Suasana sunyi. “ sudah biasa Miss, kami ngerayain kata seorang murid yang agak jangkung “. Salsabillah mengelus dada di perdesaan seperti ini berita atau kabar kekafiran cepat sekali menyebar dan itu diikuti.

“ masih ingat dengan ayat yang mengatakan jangan mengikuti sesuatu tanpa ilmu pengetahuan?”. Kembali sunyi. Kemudian Billah melanjutkan, “kita tidak boleh mengikuti perayaan Valentine karena ini adalah kebiasaan orang orang kafir. Mau kita dimasukan kepada golongan orang orang kafir?”. Murid-muridpun menggeleng tanpa suara. Dari bangku paling ujung seorang murid bertanya, “ kenapa Miss? Kan Valentine bukan untuk orang berpacaran saja tapi juga untuk anak ke orang tua, sesama teman dan dengan guru. Bukankah itu baik? Kenapa dibilang mengikuti orang orang kafir. Kalau untuk yang pacaran bolehlah dibilang begitu.” Salsabillah tersenyum berarti tausyiah tentang haramnya pacaran minggu kemarin masuk kepemikiran anak muridnya. Kemudian Salsabillah mulai bercerita tentang asal usul kenapa Valentine itu haram. Diputarnya memori tentang asal usul ini yang pernah ia baca dari majalah Islam.

“ Valentine itu berasal dari nama seorang Santo yang dibunuh karena ia menentang Raja Claudius II yang melarang para pemuda untuk menikah pada zaman itu. Menurut Raja, pemuda yang menikah tidak bisa berkonsentrasi dalam berperang. Pada waktu itulah St. Valentine membangkang, ia tetap menikahkan pemuda-pemuda tersebut. Tapi lambat laun ia ketahuan. Raja marah lalu membunuhnya. Untuk mengenang dan mengagungkan keberanian sang Santo maka dikenallah pada hari kematiannya sebagai hari kasih sayang yaitu pada tanggal 14 Februari. Selain itu orang Eropa percaya pada tanggal tersebut adalah musim semi atau musim kawin. Makanya banyak orang-orang didunia yang ikut-ikutan ngerayain. Jadi bagi kita muslimah kita harus pahami sejarah ini. Perayaan ini tidak ada dalam Islam. Agar kelak kita tidak menyesal karena termasuk golongan kafir. Kalau kita ikut-ikutan ngerayain, kita tak ada bedanya dengan mereka seperti sabda Nabi Shallallahu ‘alahi wasalam “ barang siapa menyerupai suatu kaum berarti ia termasuk golongan mereka (HR. abu Daud ). Jadi jangan asal asal ikutan ya? Jika untuk memperingati hari kasih sayang bisa kok tiap hari tanpa mengkhususkan hari hari tertentu. Jadi masih mau ikutan merayakan Valentine nih? Mau digabunggin sama orang-orang kafir ?“ Tanya Sallabillah. Ia pandangi semua isi kelas. Ia lahap semua mata murid-muridnya. Semua tertunduk. Ada yang paham. Ada yang nyeletuk “ ih, Miss ni gak gaul banget, apa apa gak boleh”. Ia tersenyum dan berdo’a semoga diberikan hidayah dan pemahaman kepada murid muridnya. Dibangku nomor tiga ia tangkap sesosok Rein, tidak seperti biasa. Wajahnya pucat,  ketika beradu pandang, matanya penuh dengan ketakutan.

Rein masih hanyut dalam pikirannya. Seandainay Rein dengarkan kata-kata Salsabillah untuk tidak berpacaran tentu tak akan seperti ini. Dulu dia tidak percaya kata-kata Salsabillah. Menurut Rein pacaran bukanlah berzina seperti yang dikatakan Salsabillah. Baginya pacaran hanya untuk memotivasi dia belajar. Semua sudah terlambat, Dev yang diharapkan bisa jadi motivasi belajar adalah lelaki brengsek yang tak punya hati sama sekali. Tapi Dev juga tidak bisa disalahkan, siapa yang mau dengan perempuan yang tak perawan? Lalu siapa yang disalahkan! Tuhan ? bukankah Tuhan sudah menegurnya, memanggilnya untuk tidak mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk (Al-Isra :32 ). “menagislahlah nak!, menagislah kalau kamu belum siap cerita sekarang, Ibu tunggu. Menangislah!, jika buatmu tenang!”. Diberikannya punggung Salsabillah. Mereka berdua berpelukan seperti seorang anak dan Ibunya. Rein terus menangis, ia mulai mengerti sebenarnya hidup ini memang penuh tangis entah tangis diciptakan karena kesalahan diri sendiri, entah karena orang lain atau memang waktunya harus menagis.

Cerita Dewasa, Cerita Sex Terbaru, Cerita Mesum, Cewek Bugil, Cerita Porn, Cerita Tante-Tante Girang, Cerita ABG Sex
readmore »»  

Cerita seksku dengan Kontol yang masuk ke Vaginaku

Cerita sex dewasa, Cerita seksku dengan Kontol yang masuk ke Vaginaku - cerita Ini sebuah kisah hubungan seks dengan mantan pacar. Cerita ngentot dengan laki-laki berkontol besar dan panjang. Bagaimana kisah selengkapnya, simak cerita serunya berikut ini!

Cerita seksku dengan Kontol yang masuk ke Vaginaku

Cerita seksku dengan Kontol yang masuk ke Vaginaku

Cerita seksku dengan Kontol yang masuk ke Vaginaku Ketika aku jalan2 dengan temen2 sekantor ke pasar seni, aku ketemu dengan mantan cowokku. Dia mengajakku untuk ngobrol terpisah dari temen2ku yang lain, aku pamitan dengan temen2ku. Kebetulan ketika itu suamiku gak ada dirumah, biasa keluar kota untuk tugas kantornya, jadi aku bebas mau pulang jam berapa juga. Dia mendajak aku makan dulu.

Sehabis makan, aku ngobrol dimobilnya yang diparkir di tepi pantai. Karena hari itu malam selasa, maka suasananya sepi, nggak banyak mobil yang parkir di pantai itu. Kebetulan sekali kaca mobilnya sangat gelap lapisannya, sehingga dari luar orang akan sukar ngintip ke dalam mobil. Mobil diparkir menghadap ke semak2 yang sangat rimbun sehingga dari kaca depanpun orang tidak dapat ngintip ke dalam mobil. Rupanya dia memang mencari tempat strategis. Malam itu sekitar pukul 21.30, walaupun keadaan didalam mobil gelap, kami masih dapat memandang wajah masing2. “Sin, kemana suami kamu”, tanyanya. “Dia sibuk sama kerjaannya”, jawabku. “Kasian deh kamu, coba kamu dulu sama aku terus, kamu gak akan kesepian seperti sekarang deh”, katanya lagi. “Abis dulu kamu kalo pacaran napsu banget sih, pengennya ngajak maen melulu”, jawabku lagi. “Kalo udah napsu kan harusnya terus maen Sin, supaya gak jadi odol”, katanya sambil tersenyum. “Apanya yang jadi odol”, tanyaku gak ngerti. “Kalo udah napsu, terus gak dikeluarin kan lama2 bisa jadi odol didalem”, jawabnya sambil tertawa. “Dasar”, jawabku sambil mencubit pinggangnya. “Kamu dulu kan gak mau dielus2, maunya pacaran pasfoto doang”, katanya lagi. “Kok pas foto”, tanyaku gak ngerti. “Iya, yang dipegang cuma boleh dagu keatas seperti pasfoto, gitu”, jawabnya. Kamu sendiri udah nikah atau masih pacaran” jawabku membelokkan pembicaraan. “Aku masih sendiri, menclok dari satu kembang ke kembang lain”, jawabnya. “Terus ke semua kembang kamu minta kenikmatan dong”, tanyaku lagi. “La iya lah, soalnya kalo dapet kan nikmat”, jawabnya. “Terus kamu dikasi”, tanyaku lebih lanjut. “Seringnya sih dikasih, Kalo sekarang aku minta ke kamu dikasih gak Sin? Kamu kan jablay”, katanya sambil memelukku. Wajahnya dengan sangat perlahan-lahan didekatkan wajahku.

Tanpa menunggu jawabanku, dia nekat mencium bibirku dengan penuh napsu. Aku kaget tapi tidak menolak malah menyambut ciumannya, tangannya segera menyambar toketku dan diremas2nya dengan gemas. “Sin, katanya lagi “aku pengen ngentotsama kamu”, katanya terus terang sambil terus meremes2 toketku. Kancing bajuku mulai dibukanya satu persatu, kemudian tangannya merogoh masuk kedalam braku. Toketku langsung diremesnya lagi, jari2nya kemudian memlintir pentilku. Aku menjadi terangsang karena ulahnya. “Ah, kamu nakal ih”, kataku manja. “Tapi kamu suka kan diremes2 begini. Aku boleh pegang nonok kamu ya Sin, udah kepengin nih aku”, katanya sambil membuka retsluiting celanaku. Dia tidak menunggu lampu hijau dari aku tapi langsung action saja. Aku membiarkan tindakannya. Celanaku malah diplorotkan sampe kepaha sehingga kelihatanlah CDku yang tipis dan minim. dengan penuh napsu langsung tanggannya menerobos ke sela2 pahaku dan menggosok nonokku yang masih dilapisi CD. “Sin udah basah banget nonok kamu, kamu udah napsu ya, jembut kamu lebat banget Sin, nggak heran napsu kamu besar, Kamu belum pernah dientot di mobil kan Sin, kita ngentotnya dimobil aja ya”, katanya lagi. Aku bingung apakah membiarkan dia mengentoti aku atau tidak, dalam hati sih aku kepengen. Makanya aku membiarkan dia meraba seluruh tubuhku. Aku buka retsluiting celananya juga, menurunkan celananya, kemudian aku merogoh masuk CDnya, wow kontolnya ternyata besar dan panjang, ngacengnya sudah keras sekali. “Gede amat kontolmu” kataku. “Emangnya kamu belum pernah ngerasain kontol segede punyaku”, jawabnya bangga. “Gak segede kontolmu”, jawabku terus terang. “Wah kalo gitu nonok kamu masih sempit dong, cuma kelewatan kontol yang kecil, malem ini asik dong kita ya. Kamu mau kan aku entot”, katanya sambil tertawa. kontol dia tergolong besar juga, keker, melengkung keatas dan urat-uratnya nonjol-nonjol. “Wah!… pasti cewek kamu ngejerit kalo kamu entot dong”. “Iya, ngejerit keenakan. sebentar lagi kamu juga jerit2, cewek yang jembutnya lebat kaya kamu kan binal banget kalo lagi dientot”, jawabnya.

Singkat cerita, kami berdua pindah ke bangku belakang mobilnya. Baju dan celana ku dilepaskan dan dia langsung saja meremas2 kembali toketku. Nggak lama kemudian braku sudah dilepasnya. Dia mencium keningku, kemudian mataku. Aku terpejam menikmati ciuman dan remasannya ditoketku. Ciumannya turun ke hidungku, pipiku dan akhirnya mendarat di bibirku. Nafasku mulai agak memburu, kami berdua terbenam dalam ciuman yang hangat. Dia mengarahkan mulutnya ke leherku, ke pundak, lalu turun ke toketku yang sudah mengeras. Dia memainkan lidahnya dipentilku yang juga sudah mengeras, yang kiri dan kemudian yang kanan. “Aah enak”, kataku terengah karena napsuku yang sudah berkobar2. Dia terus menciumi pentilku, kemudian turun ke perutku dan menciumi puserku, aku selalu kegelian kalo puserku dicium. Sambil mencium puserku, tangannya nyelip ke balik CD mini ku dan meraba nonokku. otomatis pahaku mengangkang supaya dia mudah mengakses nonokku. “Sin, ni jembut, lebat amat,” katanya sambil mengelus2 jembutku. Kemudian jarinya terbenam dinonokku dan terus mengilik2 itilku. “Sin nonokmu udah basah banget, kamu udah napsu sekali ya”, katanya. Aku tidak menjawab perkataannya hanya mengerang keenakan karena kilikan jarinya ke itilku makin cepat.

Mulutnya kemudian menciumi jembutku dan kemudian lidahnya menggantikan fungsi jarinya mengilik itilku. Aku semakin tidak dapat menahan napsuku dan eranganku semakin keras. Dia langsung meremas kedua toketku dan memlintir2 pentilku. “aku udah pengen dientot nih, masukin dong kontol kamu”, kataku minta. Lidahnya terus saja menjilati itilku sehingga kembali aku mendesah keenakan. “Aah enak banget, padahal baru dijilat. Apalagi kalo disodok pake kontol gede kamu, lebih enak lagi, ayoo dong aku udah gak tahan nih”, aku terus merengek2 minta segera dientot.

Dia merebahkan senderan bangku mobilnya sehingga aku menjadi berbaring, kakiku agak menekuk karena panjang mobilnya tidak mencukupi. Dia segera memposisikan dirinya kedekat kepalaku “Sin, aku pengen ngerasain dulu diemut sama kamu”, katanya sambil mendekatkan kontolnya ke mulutku. Segera kugapai kontolnya yang sudah ngaceng dan kumasukan kontolnya yang besar dan melengkung kedalam mulutku. Langsung kuemut dengan keras. Dia mendorong kontolnya keluar masuk pelan ke mulutku sambil mendesis. Aku emut kontolnya terus. “Sin diemut mulut kamuaja nikmatnya kaya begini, apalagi kalo diemut nonok kamu ya”, katanya sambil mempercepat enjotan kontolnya keluar masuk mulutku. “Sin, aku ngecret dimulut kamu ya”, katanya. “Jangan, dinonokku aja, aku udah pengen ngerasain kontol kamu keluar masuk nonokku”, jawabku. Dia melepaskan semua pakaiannya dan kemudian menarik CDku sampe lepas, kami sudah bertelanjang bulat. Dia memposisikan tubuhnya diantara kedua pahaku dan mengarahkan kontol gedenya ke nonokku. Aku rasakan kepala kontolnya mulai masuk perlahan, ditekannya lagi sedikit sehingga kontolnya mulai menyeruak sdiakit2 ke dalam nonokku. Nikmat banget rasanya nonokku kegesek kontolnya yang besar dan keras itu. Perlahan tapi pasti kontolnya nancep makin dalam ke nonokku. Kurasakan nonokku udah mulai basah karena gesekan kontolnya yang hampir masuk semua itu. Akhirnya dia mendesakkan kontolnya dengan cepat dan tiba-tiba sehingga nancap semuanya di nonokku. “ssshhhhh…..”, erangku sambil terpejam. Dia mulai mengenjot kontolnya keluar masuk nonokku dengan cepat dan keras.

Cerita seksku dengan Kontol yang masuk ke Vaginaku Aku merasakan nikmat yang luar biasa. Aku mulai memundur-majukan pantatku, sebentar kuputar goyanganku kekiri, lalu kekanan, memutar, mengiringi enjotan kontolnya di nonokku. Aku meremas rambutnya, sesekali badannya kupeluk erat2. Tubuhku dan dia berkeringat karena dalam ruangan mobil mulai panas, namun aku tidak perduli karena sedang merasakan nikmat. Dia terus mengenjotkan kontolnya dengan cepat dan keras. Aku merasa sudah mau nyampe, “cepetean ngenjotnya, lebih keras lagi, enak banget kontolmu”, Kakiku kuangkat ke atas melingkari pinggangnya sehingga rasanya kontolnya nancep makin dalem di nonokku. Akhirnya “aahhhh”, kurasakan nonokku menegang dan mengejut-ngejut menjepit kontolnya. “Sin, nonokmu nikmat bangetnya bisa ngempot, baru kali ini aku ngerasain empotan nonok senikmat empotan kamu”, katanya sambil terus mengenjotkan kontolnya. “Aaahhhhh…. gila…. ini nikmat sekali… “, dia menancapkan kontolnya sedalam2nya ke nonokku dan ngecretlah pejunya. Terasa pejunya muncrat beberapa kali dalam nonokku, pejunya muncrat banyak sekali.

Aku terkulai lemes, kupeluk dia “Sin, enak banget ngentot sama kamu, rasanya beda sama cewek lainnya yang pernah kuentoti”, katanya. “Aku juga nikmat, abis kontol kamu gede banget. Aku pengen lagi deh, kita cari kamar yuk. Biasanya selain di mobil kamu ngentotnya dimana” ajakku. Dia langsung mencabut kontolnya, mengambil tisu dan diberikannya kepadaku untuk mengelap nonok dan keringetku. Diapun menyeka keringat dan kontolnya dengan tisu. Tisu bekasnya dibuang ke luar jendela yang sudah dibuka sdikit supaya hawa didalem mobil tidak terlalu panas.

Kami memakai pakaian kembali dan dia membawaku ke motel didekat pantai. Sampe dimotel, aku langsung masuk ke kamarnya. Iseng aku hidupkan TVnya, ternyata motelnya menanyangkan film biru, perempuan dengan wajah asia sedang nungging dientot sama bule. kontol si bule yang besar dan panjang keluar masuk nonok sicewek, dan ceweknya ber ah uh, seperti lazimnya film biru. Aku duduk di tempat tidur, napsu juga aku nonton filmnya, sementara dia sedang membereskan pembayaran sewa kamar. Kemudian dia duduk disebelahku di tempat tidur, ikut nonton. Aku merapatkan ke badannya, toketku sebelah kiri udah nempel di badannya. kontolnya kuraba, ternyata sudah ngaceng lagi dengan kerasnya. Dia membalas meremes toketku. Segera saja pakaianku dilepasnya semuanya. Langsung dia kembali meremes2 toketku sambil mencium bibirku. Aku berbaring ditempat tidur, dia mulai menciumi toketku dan menghisap pentilku. Tangan satunya menjalar kebawah dan mengkilik2 nonok dan itilku. Aku merintih2 karena napsuku sudah naik lagi. Segera dia melepas pakaiannya sendiri dan berbaring disebelahku. kontolnya yang sudah keras sekali kuremes2 dan kukocok2. Dia memutar badannya ke posisi 69 dan mulai menjilati nonok dan itilku diantara pahaku yang sudah mengangkang lebar2. Jembutku dielus2nya sambil terus mengemut itilku. Aku sudah tidak dapat menahan napsuku yang sudah berkobar2. kontolnya segera kuemut2.

Akhirnya aku mengambil inisiatif menaiki badannya, menduduki kontolnya sehingga kontolnya kembali menyusup ke dalam nonokku, kutekan dengan keras sehingga sebentar saja kontolnya sudah nancep semuanya ke nonokku. Aku mulai mengenjot kontolnya dengan menaik-turunkan pantatku. kontolnya keluar masuk nonokku seirama dengan enjotan pantatku. Aku udah nggak tahan lagi, sehingga enjotanku makin cepet dan keras. Toketku diremas2nya, dan pentilku terkadang diemut2nya. “aku mau nyampe, enak banget kontolmu deh”, erangku dan akhirnya aku ambruk diatas badannya. Terasa nonokku kedutan meremes2 kontolnya.

Dia segera berguling sehingga aku telentang dibawahnya. Dia meneruskan permainan dengan mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan cepat dan keras. Nikmat sekali, baru nyampe sudah dienjot dengan keras. Dia terus saja mengenjot nonokku dengan cepat dan keras, “Sin, tadi empotan nonokmu kerasa banget deh, lebih kerasa katimbang di mobil. Nikmat banget deh Sin ngentot sama kamu”. Nggak lama lagi akhirnya dia pun hampir nyampe, “Sin keluarin sama2 ya, aku hampir ngecret nih”. Aku tidak menjawab, kakiku melingkari pinggangnya dan kuteken keras2 sehingga kontolnya nancep dalem sekali di nonokku, sampai akhirnya aku bergetar karena nyampe lagi “nikmat banget, teken yang keras dong”. Dia mengenjotkan kontolnya sedalam2nya di nonokku dan melenguh “Sin, aku ngecret”. Terasa pejunya muncrat beberapa kali didalam nonokku. Oh nikmat banget rasanya, lemes banget badanku, aku memeluk dia erat2, dan dia akhirnya berbaring disebelahku, kontolnya berlumuran peju dan cairan nonokku. “lemes banget deh aku, ngentot sama kamu menguras tenaga ya”, kataku. “Ya udah, tidur aja dulu, nanti bangun tidur kita ngentot lagi”, jawabnya sambil memelukku. Karena lelah, aku tertidur dipelukannya.

Aku tidak tau berapa lama tertidur dipelukannya. Ketika aku terbangun, dia sedang memandangi wajahku yang masih ngantuk itu. “Sin, kamu cantik sekali kalo sedang tidur, sayangnya kamu bukan istriku ya”. “Enggak jadi istri tapi kan udah melayani napsunya kamu”, jawabku tersenyum. Dia bangun dan masuk kamar mandi, keluar dari kamar mandi, dia membawa gayung, sabun dan handuk. Dia mulai membersihkan nonokku yang belepotan pejunya dan lendirku sendiri. Setelah bersih, dia masuk ke kamar mandi lagi, terdengar suara air yang dibuang dan keran yang dibuka. Tak lama kemudian dia keluar dari kamar mandi membawa gayung yang tadi, lengkap dengan sabun dan handuk. Rupanya dia mengganti air digayung. Dia duduk disebelahku dan mulai menyeka wajahku, terus kebawah, ke toketku, perutku, nonokku lagi, pahaku sampai ke telapak kakiku. Aku jadi merinding, apalagi ketika toket, puser, nonok dan pahaku dielus2nya dengan handuk basah. Apalagi ruangan dingin karena AC tetap menyala. Aku hanya terpejam saja, menahan gelinya usapan handuk. Selesainya dia berkata, “Gantian dong”. Aku segera membuang air yang ada digayung dan mengisinya dengan air yang baru. Aku kembali ke tempat tidur dan mulai mengelap wajah, leher, dada dan perutnya dengan handuk basah. kontolnya kukocok2 dan kepalanya kuemut2. “Enggak dilap malah diemut”, katanya. Aku tidak menjawab karena kepalaku sedang mengangguk2 sehingga kontolnya keluar masuk di mulutku. Cukup lama aku mengemut kontolnya, sampe pelan2 kontolnya mulai mengeras lagi. Segera kontolnya kukocok2 dengan cepat sehingga ngaceng sempurna. “sudah siap tempur lagi nih kontolmu”. Dia tidak menjawab, tapi segera memeluk dan mencium bibirku. Tangannya segera meremas2 toketku dan kemudian kembali mengilik2 itilku. Dia tau bahwa napsuku akan cepat berkobar kalo itilku dikilik2, dia benar – nggak lama kemudian aku sudah napsu kembali dan pengen segera dientot. “aku udah pengen ngerasain kontolmu keluar masuk nonokku lagi, masukin dong”, aku merengek2.

Dia akhirnya menaiki aku dan segera menancapkan kontolnya ke nonokku. Nikmat banget rasanya ketika kontolnya yang besar itu segera menyesaki nonokku karena sudah nancep semuanya kdealam nonokku. Dia mulai mengenjot kontolnya keluar masuk nonokku dengan cepat dan keras. Aku mulai mengerang2 keenakan. Pantatku bergerak kekiri dan kekanan mengimbangi enjotan kontolnya. Toketku diremas2nya dengan kedua tangannya, dia bertumpu dengan sikutnya, hal ini menambah rangsangan buatku. “Akhhh… Oukkkhhh” seruku kenikmatan. Dia memelukku erat dan mempercepat enjotan kontolnya, makin lama makin cepat dan keras. Aku tidak dapat menahan serangannya lagi, sehingga akhirnya aku melolong “aku nyampe lagi, nikmat banget ngentot sama kamu deh”. nonokku terasa berdenyut2 meremas kontolnya sehingga dia pun meringis keenakan “Aah Sin, empotan nonok kamu kerasa banget. kontolku kaya sedang diemut dan diremes. Empotanmu hebat banget Sin”. Dia mencabut kontolnya dari nonokku, aku ditunggingkannya dan dia menancapkan kontolnya ke nonokku dengan keras, sekali enjot kontolnya sudah masuk semua. Kemudian dia mulai lagi mengenjot nonokku dari belakang. Aku nelungkup ke bantal menahan rasa nikmat yang luar biasa ketika dienjot kontolnya. Dia memegang pantatku sambil mengenjotkan kontolnya dengan cepat dan keras. Aku nggak tahan untuk nyampe lagi, luar biasa enjotannya yang begitu merangsang aku sehingga aku cepat sekali nyampe. “aku mau nyampe lagi, aakh”, seruku dan aku ambruk ke tempat tidur. “Sin, kamu cepet banget nyampenya, aku belum kerasa mau ngecret”, katanya. “Abis kontolmu enak banget, kamu pinter banget ngenjotnya. Terusin aja sampe kamu ngecret lagi dinonokku”, jawabku.

Cerita seksku dengan Kontol yang masuk ke Vaginaku Dia menelentangkan ku dan segera dinaikinya tubuhku. kontolnya kembali ambles dinonokku dan dia mulai mengenjotkan keluar masuk dengan cepat. Kalo ditekan, kontolnya ambles semua di nonokku, ooh nikmat banget rasanya. Dia dengan perkasa terus mengenjotkan kontolnya keluar masuk. Setelah ngecret 2 kali dinonokku, ternyata dia bisa bertahan lebih lama. Kadang kontolnya dicabut dari nonokku, dan sebentar kemudian ditancepkannya kembali dengan keras sehingga dengan sekali sodok langsung nancep semuanya ke nonokku. “nikmat benget enjotanmu yang barusan, terus, yang keras”, aku merintih2. Dia meneruskan cara enjotannya. Aku kembali berteriak2 keenakan. Aku menggoyangkan pinggulku kekiri dan kekanan,.ketika kontolnya dicabut, pantatku refleks mengangkat keatas untuk mencegah kontolnya lepas dari nonokku. Dia mengubah gaya enjotannya,sehabis menjotkan kontolnya hingga masuk semua, dia menarik kontolnya separuh beberapa kali kemudian digentakkannya kembali sehingga nancep kebagian paling dalam dari nonokku. “Aaakh, makin lama dientot kamu makin nikmat rasanya, aku lemes banget deh”, kataku kepayahan. Dia terus mempermainkan nonokku dengan cara itu. Kemudian dia memelukku erat2, menciumi wajah dan bibirku. kontolnya tidak dienjotkan karena sudah nancep dalam sekali, tetapi digerak2kan. Lebih nikmat lagi rasanya karena seakan2 kontolnya sedang menggaruk2 nonokku. “pinter banget sih kamu kasih kenikmatan sama aku”, teriakku.

Dia mulai lagi mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan keras dan cepat. Aku menggeliat2 keenakan sambil mengerang2. Aku membelitkan kakiku ke pinggangnya, supaya dia cuma bisa mengeluar-masukkan kontolnya ke nonokku tanpa bisa mencabutnya. “Sin, aku udah mau ngecret”, akhirnya dia melenguh. Kakiku yang melingkar dipinggangnya kuturunkan, aku mengangkang selebar2nya karena aku yakin dia akan mengenjotkan kontolnya lebih cepat dan keras lagi. Dia dengan terengah2 terus mengenjot nonokku, sampai akhirnya “Sin, aku ngecret”. Terasa pejunya muncrat beberapa kali dalam nonokku, dan bersamaan dengan itu akupun nyampe lagi “aakh nikmat banget malem ini, kamu luar biasa sekali sehingga aku nyampe 3 kali baru kamu ngecret”. nonokku terasa berdenyut2 meremas2 kontolnya. Keringatku bercampur dengan keringatnya yang membanjir walaupun AC dalam kamar menyala.Setelah denyut jantung kembali normal, kami masuk kamar mandi dan membersihkan diri. “Kita istirahat saja ya Sin, besok baru pulang”. “iya, aku lemes banget nih, tapi besok sebelum check out aku dientot lagi ya”

Ketika aku terbangun kembali, kulihat di sudah terbangun dan turun dari ranjang ke kamar mandi. “Sin, tidur aja lagi masih gelap diluar”. Aku melihat arloji, jam 5 lewat.Tetapi aku merasa lapar, mungkin karena semalam kerja keras dengan dia. Dia kembali dari kamar mandi. “aku laper nih”, kataku. Dia tersenyum “Semalem kerja keras ya Sin”, “Iyalah, kamunya sih gak puas2 ngentotnya”, jawabku. “Tapi suka kan”, katanya lagi. “Suka banget, enak kok gak suka”, jawabku. Dia menelpon room service pesan makan pagi. Tidak lama kemudian, pesanannya datang. Aku segera masuk ke kamar mandi dan dia dengan hanya balutan handuk menerima dan membayar pesanan makanan itu. Setelah itu, walaupun masih gelap segera makanan kusantap dengan lahap. Sehabis makan aku masuk kekamar mandi membersihkan diri. “Sin, ngapain bebersih, kan sebentar lagi keringatan lagi”, katanya dari ranjang.

Ketika keluar dari kamar mandi, dia sudah berbaring di ranjang sambil mengelus2 kontolnya. Aku berbaring disebelahnya dan segera mengelus2 kontolnya juga. Dia membiarkan aku mengelus2 kontolnya, kuremas2 dan mulai kukocok2. Nggak lama kemudian kontolnya mulai mengeras. Dia mulai mencium bibirku dengan napsu, toketku pun diremas2nya dengan gemas. Perlahan dia mulai menciumi toketku, pentilku menjadi sasaran emutannya, aku mendesah2 keenakan. “Terus dong, enak”, erangku. Bibirnya terus menjelajah kebawah, ke nonokku. Pahaku dikangkangkannya, sehingga belahan nonokku menganga. Dia mulai menjilati nonokku yang sudah basah. Aku tambah melenguh2 ketika itilku menjadi sasaran jilatannya yang berikut. “enak banget, aku udah napsu nih. Dientot dong”, pintaku. Dia tidak memperdulikan eranganku, malah itilku diemutnya, sementara tangannya terus meremas2 toketku dan memlintir2 pentilku. Rangsangan yang aku terima pagi buta itu makin besar sehingga akhirnya aku tidak dapat menahan diriku lagi, “aku nyampe aah”. “Cepat banget Sin, belum dientot”, jawabnya. Aku terkulai lemas karena sudah nyampe, kontolnya segera kuremas2 lagi. Dia kembali mencium bibirku dengan ganas, aku menyambut ciumannya. Lidahku segera melilit lidahnya dan dia menghisap lidahku yang masuk kemulutnya. Toketku terus diremas2nya. “Sin, isep kontolku dong”, pintanya, segera saja aku merubah posisi dan mulai menjilati kontolnya yang sudah keras banget ngacengnya. Kepala kontolnya mulai kuemut dan tak lama kemudian kepalaku mulai mengangguk2, mengeluar masukkan kontolnya ke mulutku. Gilirannya yang melenguh, “Enak banget Sin”. nonokku yang berasa dekat mulutnya kembali menjadi sasaran, Lidahnya segera menyerbu masuk dan mulai menjilat itilku lagi. Napsuku dengan cepat berkobar kembali.

Aku direbahkannya dan tubuhnya langsung menindihku sembari menciumi bibirku. kontolnya diarahkan hingga berada tepat di depan mulut nonokku, digosok-gosokkannya kontolnya di lipatan nonokku. Sensasinya sangat mengenakkan, aku memeluknya erat sekali sambil terus mengerang nikmat. nonokku semakin basah dan perlahan kontolnya yang besar mendesak masuk ke dalam nonokku. Aku mengangkat kedua kakinya hingga selakanganku lebih terbuka lebar sehingga kontolnya dengan leluasa menerobos masuk nonokku. Aku mengeluh, “Aduh.., enak banget deh”. Saat itu kontolnya telah masuk semua, dia diam sejenak dan kemudian dengan perlahan mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk, semakin lama semakin kencang hingga memasuki nonokku sampe mentok. Dia terus mengenjotkan kontolnya dengan penuh napsu sambil melumat habis bibirku dan meremas toketku yang mengeras. Ciumannya mulai turun ke leherku, aku mendesah kenikmatan. “aku hampir..” aku makin mendesah nggak karuan. Dia tidak memperdulikan eranganku, kontolnya terus dienjotkan keluar masuk nonokku dengan keras dan cepat. Aku terus mendesah desah, sementara enjotan kontolnya makin cepat saja kdealam nonokku. “haku mau lagi.. Ahh..”, rintihku. “Aku juga Sin..”, balasnya. Enjotannya dipercepat dan akhirnya pejunya muncrat memenuhi nonokku. Bersamaan dengan itu, aku mengejang keenakan. Aku nyampe berbarengan dengan dia. nonokku terasa berdenyut2 meremas2 kontolnya. “Enak banget Sin”, erangnya. Aku dipeluknya sambil mencium keningku, kon tolnya masih tertanam di nonokku sampai mengecil dengan sendirinya. Dia akhirnya mencabut kontolnya. Ranjang telah sangat basah oleh cairan kami berdua. Lalu kami berdua kembali tidur sambil berpelukan beberapa lama. Ketika bangun, segera dia mengajakku membersihkan diri, berpakaian dan cek out.
Cerita seks ku dengan Kontol yang masuk ke Vaginaku
readmore »»